Headline
Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.
Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.
Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.
HARGA gabah kering panen (GKP) petani di Boyolali, Jawa tengah terus merangkak naik. Kenaikan bertahap mulai Juni yang masih masih Rp4.500, lalu Juli Rp4.600 dan sejak pertengahan Agustus menjadi Rp4.700/kg.
"Ya kenaikan memang bertahap, sejak Juni hingga Agustus yang hampir selesai panen secara keseluruhan. Bahkan seperti petani irigasi Waduk Cengklik sudah selesai panen pada Juli lalu, dan daerah lain seperti Banyudono sudah panen tahap akhir," ungkap Hardono, petani Cengklik, Ngemplak yang mulai melepas gabah hasil panen Juli lalu.
Kalangan petani Boyolali menyebut kenaikan harga gabah semakin bagus kemungkinan karena masa panen sudah hampir selesai, dan pada saat sama stok di petani masih ada dan cukup banyak. Begitu juga di tempat penggilingan-penggilingan padi juga stok cukup banyak.
Pemilik penggilingan padi juga mencermati kenaikan harga gabah pada bulan Agustus ini. Kenaikan memang tidak besar, namun cukup melegakan bagi petani. "Biasa kalau mendekati akhir panen pasti terjadi kenaikan, dari Rp4.500 menjadi Rp4.700," tutur Sihono, pemilik penggilingan beras di Nogosari.
Ketua DPD Persatuan Pengusaha Penggilingan Padi dan Pengusaha Beras (PERPADI) Jawa Tengah Tulus Budiono malah melihatnkebaikan lumayan besar. " Karena sebelumnya masih Rp4.400," ujar dia.
Perpadi bersamaan dengan merangkak naik harga gabah, juga mendapatkan pesanan dari Bulog sebanyak 20 ton, dengan harga Rp5.300/kg. Juga perintah menggiling beras kualitas medium dengan harga Rp8.300 untuk kegiatan Bansos.
Terkait harga gabah kering giling (GKG) di pasaran sudah mencapai Rp5.800/kg hingga Rp6.000/kg. Namun para pemilik penggilingan belum menambah porsi giling, karena beras di pasar masih melimpah.
Terpisah Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Boyolali Joko Suhartono mengatakan ketersediaan pangan terutama beras di Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, pada masa pandemi COVID-19 hingga Agustusi 2021 masih aman.
"Produksi petani mengalami surplus. Hingga minggu ini, mencapai 128.566 ton,
dengan kebutuhan pangan mencapai 60.994 ton, masih suplus sekitar 67.572 ton. Sementara hargaberas di Boyolali rata-rata Rp11.000/kg," kata Joko ketoka dikonfirmasi Selasa (24/8). (OL-13)
Sangat dimungkinkan Serat Witaradya ini ditulis pujangga besar tanah Jawa, Raden Ngabehi Ranggawarsita pada tahun 1863 Masehi.
VIRUS penyakit mulut dan kuku (PMK) meluas dengan cepat di sejumlah sentra sapi potong di Kabupaten Boyolali, dan telah mengakibatkan 19 ekor kematian serta menginfeksi 188 sapi milik peternak.
APSPI mendesak Presiden Prabowo Subianto segera meneken regulasi yang mewajibkan industri pengolahan susu (IPS) menyerap sepenuhnya produksi susu dalam negeri.
Dinas Peternakan dan Perikanan Boyolali (Disnakkan) menunggu keseriusan Industri Pengolahan Susu (IPS) menyerap total produksi susu lokal.
WAKIL Ketua DPR RI dari Fraksi Partai NasDem Saan Mustopa buka suara soal viralnya peternak sapi di Pasuruan yang membuang 500 ribu liter susu. Pemerintah diminta memprioritaskan perhatian
Ditjen PKH bersama Komite Pengawas Perpajakan dan Pemda Boyolali turun tangan untuk memfasilitasi solusi bagi peternak sapi perah UD Pramono.
PEMERINTAH mengklaim berhasil mencetak tonggak sejarah baru dalam penguatan ketahanan pangan nasional.
Ia menjelaskan, gabah yang diserap diwujudkan untuk bantuan pangan pada masyarakat.
Ini mengingat masih ada stok cadangan beras pemerintah yang tersisa dari awal tahun.
Panen di sejumlah wilayah Kabupaten Sukoharjo masih dijual bebas, meski harga GKP (gabah kering panen) di bawah harga HPP Pemerintah.
Pemimpin Cabang Bulog Makassar, Karmila Hasmin Marunta menyebutkan pencapaian tersebut belum bersifat final, mengingat panen masih terus berlangsung di berbagai daerah.
Selain padi berkualitas, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Bandung mencatat, bahwa produktivitas hasil panen para petani juga cukup tinggi.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved