Headline

Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.

Fokus

Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.

Jelang Akhir Panen, Harga Gabah di Boyolali Naik menjadi Rp4.700/kg

Widjajadi
24/8/2021 20:13
Jelang Akhir Panen, Harga Gabah di Boyolali Naik menjadi Rp4.700/kg
Harga gabah kering panen (GKP) di Boyolali, Jateng diakhir panen naik menjadi Rp4.700/kg(Antara)

HARGA gabah kering panen (GKP)  petani di Boyolali, Jawa tengah terus merangkak naik. Kenaikan bertahap mulai Juni yang masih  masih Rp4.500, lalu Juli Rp4.600 dan sejak pertengahan Agustus menjadi Rp4.700/kg.

"Ya kenaikan memang bertahap, sejak Juni hingga Agustus yang hampir selesai panen secara keseluruhan. Bahkan seperti petani irigasi Waduk Cengklik sudah selesai panen pada Juli lalu, dan daerah lain seperti Banyudono sudah panen tahap akhir," ungkap Hardono, petani Cengklik, Ngemplak yang mulai melepas gabah hasil panen Juli lalu.

Kalangan petani Boyolali menyebut kenaikan harga gabah  semakin bagus kemungkinan karena masa panen sudah hampir selesai, dan pada saat sama stok di petani masih ada dan cukup banyak. Begitu juga di tempat penggilingan-penggilingan padi juga stok cukup banyak.

Pemilik penggilingan padi juga mencermati kenaikan harga gabah pada bulan Agustus ini. Kenaikan memang tidak besar, namun cukup melegakan bagi petani. "Biasa kalau mendekati akhir panen pasti terjadi kenaikan, dari Rp4.500 menjadi Rp4.700," tutur Sihono, pemilik penggilingan beras di Nogosari.

Ketua DPD Persatuan Pengusaha Penggilingan Padi dan Pengusaha Beras (PERPADI) Jawa Tengah Tulus Budiono malah melihatnkebaikan lumayan besar. " Karena sebelumnya masih Rp4.400," ujar dia.

Perpadi bersamaan dengan merangkak naik harga gabah, juga mendapatkan pesanan dari Bulog sebanyak 20 ton, dengan harga Rp5.300/kg. Juga perintah menggiling beras kualitas medium dengan harga Rp8.300 untuk kegiatan Bansos.

Terkait harga gabah kering giling  (GKG) di pasaran sudah mencapai Rp5.800/kg hingga Rp6.000/kg. Namun para pemilik penggilingan belum menambah porsi giling, karena beras di pasar masih melimpah.

Terpisah Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Boyolali Joko Suhartono mengatakan ketersediaan pangan terutama beras di Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, pada masa pandemi COVID-19 hingga Agustusi 2021 masih aman.

"Produksi petani mengalami surplus. Hingga minggu ini, mencapai 128.566 ton,
dengan kebutuhan pangan mencapai 60.994 ton, masih suplus sekitar 67.572 ton. Sementara hargaberas di Boyolali rata-rata Rp11.000/kg," kata Joko ketoka dikonfirmasi Selasa (24/8). (OL-13)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Muhamad Fauzi
Berita Lainnya