Jabar, Urutan Pertama Nasional dalam Pemberian Vaksin Covid-19 Harian

Naviandri
22/8/2021 13:25
Jabar, Urutan Pertama Nasional dalam Pemberian Vaksin Covid-19 Harian
Vaksinasi pada pengemudi ojol di Depok, Jawa Barat.(MI/ANDRI WIDIYANTO)

BERDASARKAN data dari Kementerian Kesehatan, Provinsi Jawa Barat (Jabar) menempati urutan pertama nasional dalam pemberian vaksin Covid-19 harian. Tercatat hingga Kamis (19/8) rerata vaksinasi di Jabar dalam satu pekan terakhir berada di angka 200.021 dosis/hari, lalu diikuti DKI Jakarta 191.625 dosis/hari, Jawa Timur 152.833 dan Jawa Tengah 105.500.

''Percepatan vaksinasi ini dilakukan atas kerja sama dengan sejumlah pihak, termasuk bersama berbagai komunitas, dan akan terus dilakukan guna mencapai target vaksinasi 500 ribu dosis/hari,'' kata Ketua Divisi Khusus Percepatan Vaksinasi Covid-19 Jabar, Dedi Supandi di Bandung Minggu (22/8).

Dedi menambahkan dengan demikian vaksinasi di Jabar ini naik menjadi sekitar 200 ribu dosis per hari, dan sekarang ini Jabar menempati urutan pertama dalam progres vaksin dan bisa diliat dari data Kementerian Kesehatan melalui https://vaksin.kemenkes.go.id/#/alokasi_vaksin. Dia juga memastikan akan terus menggandeng berbagai pihak termasuk komunitas untuk menggelar sentra vaksinasi.

"Kita akan memperbanyak sentra vaksin. Jadi vaksinasi ini tidak hanya dilakukan oleh tenaga kesehatan ataupun puskesmas secara formal 
tapi dilakukan juga oleh komunitas komunitas," lanjutnya.

Untuk mengejar target 500 ribu vaksin per hari, pihaknya akan terus mendorong pusat perbelanjaan, sekolah, hingga kawasan industri, untuk menggelar sentra vaksinasi. Cara kedua adalah dengan menjadikan vaksin ini sebagai syarat. 

Jadi ketika ada yang akan membuka usaha kembali, karyawannya harus dapat mencapai herd immunity sampai di level lokal.
Terkait ketersedian vaksin, Dedi menyampaikan Jabar telah menerima sekitar 15 juta dosis vaksin dari pemerintah pusat. Sementara yang telah digunakan baru sekitar 13 juta dosis vaksin. Artinya, yang tersisa saat ini ada sekitar 1,2 juta dosis dan diperkirakan akan habis sebelum pelaksanaan Gebyar Vaksin yang rencananya bakal digelar 28 Agustus 2021 mendatang.

"Jadi yang tersisa 1,2 juta dosis itu akan dihabiskan sampai sebelum tanggal 28 Agustus," ucap Dedi yang juga menjabat Kepala Dinas Pendidikan Jabar ini.

Dedi mengatakan, pihaknya sudah mengajukan proposal kepada pemerintah pusat mengenai ketersediaan vaksin pada gelaran tersebut. Pihaknya belum mengetahui berapa dosis vaksin yang akan disanggupi. Nanti atas pembuktian yang tanggal 28 kita bisa dilihat kemampuannya berapa dosis. Jumlah itu menjadi rencana target yang akan diajukan  ke kementerian dalam rangka target vaksin per bulan.

Di tempat terpisah, Wakil Wali Kota Bandung, Yana Mulyana optimistis herd immunity atau kekebalan kelompok di Kota Bandung akan segera terbentuk. Ini disebabkan kini seluruh elemen masyarakat di Kota Bandung sudah bergerak ke arah yang sama, termasuk kewilayahan yang turut menggelar vaksinasi massal bagi warganya.

"Saya punya keyakinan dengan banyaknya vaksinasi massal seperti ini dan dilakukan per wilayah, di September nanti kami bisa mencapai target 70%. Saya mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang turut membantu pemerintah dalam mempercepat vaksinasi Covid-19 untuk warga Kota Bandung,'' tandasnya.

Menurutnya, vaksin bukan hanya untuk kepentingan diri sendiri tapi juga untuk kepentingan masyarakat yang lebih banyak. Namun dia juga tetap mengingatkan masyarakat yang sudah divaksin agar tetap menerapkan protokol kesehatan di mana pun dan kapan pun. Karena badan perlu waktu kurang lebih 1-2 bulan untuk membentuk antibodi setelah mendapatkan vaksin, jadi tetap harus disiplin prokes.(AN/OL-10)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Denny parsaulian
Berita Lainnya