Headline

. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.

Fokus

Penurunan permukaan tanah di Jakarta terus menjadi ancaman serius.

Pemkot Denpasar Kembangkan Start-up Berbasis Blockchain

Ruta Suryana
19/8/2021 17:15
Pemkot Denpasar Kembangkan Start-up Berbasis Blockchain
Ketua Bekraf Kota Denpasar Putu Yuliartha mengajak start-up baliola.com, I Gede Putu Rahman bertemu Wali Kota Denpasar IGN Jaya Negara.(MI/Ruta Suryana)

PERKEMBANGAN teknologi penyimpanan data digital (blockchain) terhubung dengan sistem NFT (Non Fungible Token) direspon oleh Pemerintah Kota Denpasar melalui Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) Kota Denpasar bersama start-up dengan model Blockchain Centre.

Sistem NFT yang mengakomodasi konten kreator serta seniman ini memasarkan aneka karya foto, video, lukisan, animasi, lagu dan lainnya secara virtual dan dapat menjangkau pasar global.

Ketua Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) Kota Denpasar Putu Yuliartha bersama Kabid Pengembangan Sumber Daya Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Dinas Pariwisata Kota Denpasar I Wayan Hendaryana mengajak start-up Baliola.com, marketplace NFT pertama di Bali I Gede Putu Rahman Desyanta untuk bertatap muka dengan Wali Kota Denpasar, IGN Jaya Negara.

Wali Kota Denpasar, IGN Jaya Negara menyambut baik pengembangan teknologi blockchain yang akan mengakomodasi sumber daya kreatif di Kota Denpasar untuk semakin mengglobal.

''Potensi pegiat kreatif di Kota Denpasar sangat besar dan banyak potensi yang dapat digali. Apalagi melihat banyak keterbatasan seniman/konten kreator berkarya di masa pandemic. Hal ini bisa menjadi solusi dengan mengembangkan ekonomi kreatif  dalam membangun Kota,'' ujar Jaya Negara.

Sementara CEO dan pengembang baliola.com, I Gede Putu Rahman Desyanta mengatakan pengembangan NFT karya seni/kreatif di Bali didasari harus ada landasan jelas bagi ekspor karya seni/kreatif di Bali.

''Selama ini ada kecenderungan karya setelah diperjualbelikan sang pembuatnya kehilangan hak intelektual dan royalti. Dengan NFT, sepanjang nanti transaksi setelah transaksi pertama dan karya berapa kali dijual, seniman aslinya akan tetap mendapatkan royalti. Jadi ada sistem yang menjaga hak intelektual seniman,'' ujarnya.

Saat ini, katanya, NFT masih belum terdengar namun diprediksi 10 tahun mendatang akan ramai layaknya medsos facebook dan lainnya. Seniman di Kota Denpasar nantinya akan memiliki laman tersendiri di baliola.com. Hingga saat ini sudah terdaftar 300 seniman di pusat data baliola.com.

''Namun yang membedakan kami dengan marketplace NFT lainnya yakni adanya validasi seniman dan verifikasi karya sehingga tetap ada kontrol kualitas. Pasar kami sendiri adalah pasar internaisonal, meski tak menutup juga pasar dalam negeri,'' ujarnya.

Putu Rahman mengaku bersyukur dipertemukan dengan Pemkot Denpasar yang nantinya program ini diharapkan dapat disinergikan dengan program  sister city yang telah berjalan sebelumnya. (RS/OL-10)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Denny parsaulian
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik