Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
HARI ini, Rabu (18/8), akan ada sekitar 186 warga Australia yang dipulangkan ke negaranya (repatriasi). Mereka akan kembali ke negaranya karena situasi pandemi Covid19 yang melanda Indonesia dan Bali khususnya.
Menyikapi hal itu, pengusaha pariwisata Bali, Wayan Puspa Negara mengajak segenap stakeholder pariwisata di Pulau Dewata agar tetap tenang dengan informasi tersebut. Sebab hal yang wajar bagi sebuah negara untuk melindungi warganya.
"Sebenarnya kurang lebih ada 780 orang Australia yang direpatriasi oleh negaranya sejak 2020 hingga 2021 ini. Dari jumlah tersebut, ada sekitar 350-an orang yang dianggap rentan terhadap penyakit sehingga harus pulang ke negaranya untuk meminimalisir risiko yang fatal selama mereka berada di Bali," ujar Wayan yang juga Ketua LPM Desa Adat Legian ini, Rabu (18/8).
Menurutnya, saat ini tidak ada penerbangan langsung dari Australia ke Denpasar. Sementara, warga Australia perlu segera berangkat ke negaranya
dengan menggunakan pesawat charteran. Akibatnya, mereka harus ke Jakarta
dan bahkan ada yang ke Singapura baru ke Australia.
Repatriasi warga Australia ini bukanlah sesuatu yang baru. Sebelumnya ada juga beberapa negara yang memulangkan warganya dari Bali, seperti Jepang, Arab Saudi, dan beberapa negara lainnya. Sementara untuk warga negara Australia, yang pulang saat ini adalah mereka yang sudah kehabisan visa kunjungan, dan sudah beberapa kali melakukan perpanjangan visa.
Ada juga warga Australia yang memegang identitas penduduk sementara di Bali. Bahkan sudah menetap di Bali pun terpaksa harus pulang ke negaranya karena situasi pandemi Covid19 yang melanda Indonesia dan Bali khususnya.
Ia meminta agar isu repatriasi ini tidak mengemuka di Bali dan menjadi kontraproduktif pembenahan sistem pariwisata di Bali. Sebab, kapan pun situasi sudah normal, meraka akan kembali ke Bali kerena Bali sudah menjadi rumah kedua bagi mereka.
"Ini adalah hal yang wajar dan biasa saja. Karena kapan saja orang bisa pulang ke negaranya. Apalagi sudah hampir dua tahun ini situasi tidak menentu. Mereka bosan, jenuh, dan ingin kembali. Namun yakinlah suatu saat kalau sudah normal, Australia akan mendominasi pasar pariwisata di Bali lagi," ujarnya.
Untuk di Bali, daerah yang paling berdampak adalah destinasi yang ada di Kuta Utara seperti di Canggu, Pantai Brawa, Kayu Aya, Tibubeneng dan sebagainya.
Kemudian di sekitar Kuta, Nusa Dua dan sekitarnya. Beberapa titik ini selama pandemi Covid19 ini masih hidup pariwisata, sebab masih banyak warga Australia yang bertahan di sana. Namun, saat ini akan berubah karena repatriasi tersebut. Selama ini mereka masih duduk nongkrong di kafe, di warung, belanja di minimarket dan sebagainya. Namun jangan takut, pariwisata Bali akan pulih secepatnya. (OL-13)
Baca Juga: Di HUT ke 76 RI, Belasan Pemuda Sikka Malah Pesta Miras di Emperan Toko
negara terbesar di dunia, nomor satu luasnya lebih dari 18 juta km persegi atau setara 11% dari luas daratan bumi
Ketiga desainer tersebut – Auguste Soesastro (Kraton), Lia Mustafa (House of LMAR), dan Nonita Respati (Purana) – merupakan alumni lembaga pendidikan Australia.
Taste and Create with Australia yang telah berlangsung sejak 2022 menjadi ajang bertemunya chef dan para pemilik restoran, serta pemasok bahan pangan dari Australia di Indonesia.
Festival ini menghadirkan Brent Draper, pemenang Master Chef Australia 2023, yang ikut memeriahkan suasana dengan demo memasak, lokakarya, dan pertemuan dengan pengusaha makanan Indonesia.
Daging sapi Australia dikenal dengan kualitas dan rasa yang unggul, berkat standar ketat dalam peternakan dan pengol
Hidangan legendaris seperti Sate Ayam Madura, Sate Kambing Tegal, Sate Ayam Taichan Jakarta, hingga Sate Maranggi Purwakarta tersedia di restoran ini.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Bali pada triwulan II 2024 mengalami peningkatan sebesar 5,36%
tari bali yang berjumlah 127 tarian dan masing-masing menampilkan keunikan serta cerita tersendiri yang menjadi ciri kebudayaan Bali
pakaian adat Bali yang terdiri dari berbagai variasi dengan filosofi tersendiri yang menggambarkan budaya dan karakter masyarakat Bali
senjata tradisional Bali sebagai wujud peninggalan sejarah yang masih dijaga hingga kini, jenis dan fungsinya pun beragam
PAKAIAN-pakaian pria bernuansa pantai yang terinspirasi dari nuansa Bali dan pakaian yang terinspirasi dari busana kaftan, hingga dilengkapi dengan aksesori bernuansa pantai
“Jadi kolaborasinya dalam bentuk perhiasan, teknik pembuatannya memang berdasar dari para perajin di desa Taro, berbeda dengan teknik yang kami lakukan."
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved