Headline
Sebaiknya negara mengurus harga barang dulu.
PENYEBARAN virus korona yang terjadi di Kota Tasikmalaya, Jawa Barat menunjukkan penurunan signifikan angka kasus Covid-19. Hal ini berdampak pada menurunnya Bed Occupancy Rate (BOR) atau keterisian tempat tidur ruang isolasi di sejumlah rumah sakit hingga tinggal 25%.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya, Uus Supangat mengatakan, penyebaran virus korona yang terjadi di wilayahnya sekarang ini telah mengalami penurunan secara signifikan dan berdampak pada keterisian ruang isolasi mencapai 25% dari sebelumnya 37,69% dan sekarang ini kasus aktif berada di angka 487 orang. Namun, bagi pasien isoman memang masih ada yang menjalani di rumah.
"Angka kematian di Kota Tasikmalaya selama ini mengalami peningkatan tapi untuk kasus terpapar Covid-19 menurun. Akan tetapi, dari penurunan tersebut sekarang ini masih berada di level 3 dengan keterisian ruang isolasi atau Bed Occupancy Rate (BOR) setiap rumah sakit turun di angka 25% artinya kasus Covid-19 telah menurun secara signifikan," katanya, Selasa (17/8/2021).
Uus mengatakan, wilayahnya sekarang masih ditetapkan menerapkan PPKM Level 3 dalam masa perpanjangan tetapi dengan penurunan kasus akan terus ditekan kembali supaya para pasien yang tengah menjalani isolasi mandiri (Isoman) seharusnya dari mereka menjalani isolasi terpusat di RS Purbaratu dan RS Dewi Sartika, Kawalu. Namun, warga yang selama ini menjalani isoman merasa ketakutan untuk dibawa ke rumah sakit dan mereka juga lebih nyaman.
"Pemerintah daerah selama ini menyediakan ruang isolasi yang terpusat di RS Dewi Sartika dan RS Purbartu bagi pasien Isoman dengan harapan supaya mereka menjalani perawatan di sana. Karena, kebutuhan obat, vitamin dan lainnya sudah ditanggung pemerintah namun mereka tetap kebanyakan ketakutan dan lebih nyaman berada di rumah dibandingkan harus menjalani isolasi terpusat," ujarnya.
Menurutnya, pemerintah pusat untuk sekarang ini berencana akan melakukan penghapusan terkait angka kematian di setiap daerah tetapi bagi pemerintah daerah akan tetap mengikuti aturan dan selama ini memahami aturan yang dilakukan untuk menghindari kepanikan dan psikologi masyarakat. Namun, penghapusan sendiri penting tetapi bagi pemerintah sendiri bagian sangat penting menjadi catatan.
"Rencana penghapusan jumlah kematian yang akan dilakukan oleh pemerintah pusat selama ini kami memahaminya dan bagi pemerintah Kota Tasikmalaya sangat penting agar warga supaya tidak lagi abai menerapkan protokol kesehatan mulai memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan, hindari kerumunan dan membatasi mobilitas. Akan tetapi, kasus yang selama ini diketahui masyarakat akan selalu ditampilkan," paparnya.
Berdasarkan data dari Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19, pada Selasa (17/8) kasus terkonfirmasi positif Covid-19 berjumlah 13.705 orang di antaranya 487 orang masih menjalani perawatan, 12.712 orang dinyatakan sembuh dan 506 orang meninggal dunia. (AD/OL-10)
Warga Kampung Pajagan, Kelurahan Cigantang, Kecamatan Mangkubumi, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat membuat lorong merah putih sepanjang 100 meter.
Penolakan ini terjadi dengan dalih orangtua bayi tidak membawa dokumen seperti Kartu Keluarga (KK) dan Kartu Identitas Anak (KIA) saat datang ke rumah sakit.
Harga beras terus merangkak naik terutama terjadi pada beras premium super semula dijual Rp13.500 perkg menjadi Rp 15 ribu hingga Rp 16 ribu per kg.
langkah yang dilakukan sekarang masih belum memperbaikinya lantaran dari ribuan ruang kelas rusak masih menunggu kebijakan.
Kemiskinan di wilayahnya masih tinggi terutama kategori miskin ekstrem yang jumlahnya mencapai 44.462 kepala keluarga. Sementara jumlah warga miskin tercatat 35.818 kepala keluarga.
Tanggung jawab pendidikan tidak hanya dilakukan Kementerian Pendidikan dan agama saja, tetapi melibatkan semua pihak supaya mencapai Indonesia emas.
Epidemiolog sekaligus peneliti Global Health Security, Dicky Budiman, mengatakan bahwa sebetulnya hal tersebut tidak mengagetkan karena covid-19 kini sudah menjadi endemi.
Berikut adalah 8 langkah pencegahan Covid-19 yang perlu diterapkan masyarakat untuk memutus rantai penularan virus:
KEMENTERIAN Kesehatan (Kemenkes) telah mengeluarkan Surat Edaran pada 28 Mei lalu mengenai kewaspadaan lonjakan covid-19.
KEMENTERIAN Kesehatan (Kemenkes) dalam Surat Edaran mengenai kewaspadaan lonjakan covid-19 menyebut varian dominan yang beredar di Indonesia adalah MB.1.1.
PENGURUS IAKMI dr Iqbal Mochtar mengatakan peningkatan kasus covid-19 di berbagai negara, termasuk Indonesia, saat ini belum sampai pada level mengkhawatirkan.
"Angka ini menunjukkan penurunan yang signifikan dibandingkan dengan puncak wabah tahun ini,"
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved