Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Pemkot Malang Sukses Turunkan Kasus Covid-19

BN/S3-25
16/8/2021 06:00
Pemkot Malang Sukses Turunkan Kasus Covid-19
Wali Kota Malang Sutiaji meninjau vaksinasi di SMAN 2, Rabu (4/8).(Dok. Pemkot Kota Malang)

PEMERINTAH Kota Malang, Jawa Timur, terus bekerja keras dalam rangka menangani pandemi covid-19 dengan melibatkan semua pihak. Masyarakat turut aktif membantu bersama dengan pemerintah dalam bergotong royong menangani pandemi agar segera teratasi dan berakhir. 

Berbagai upaya penanganan pandemi tersebut menyatu dalam kebijakan memperkuat pilar kampung tangguh. Pilar kampung tangguh dimaksud yakni ketangguhan pangan, ketangguhan kesehatan, ketangguhan ketertiban dan keamanan, ketangguhan informasi, ketangguhan psikologis, dan ketangguhan budaya. 

Karena itu keenam pilar ketangguhan terus diperkuat sampai skala mikro, RT, dan RW sebagai ujung tombak. Para pemangku kepentingan pun mendukung penuh sekaligus penguatan dilakukaan dengan merambah kampung-kampung.

Sesuai data terkini, tren perkembangan selama periode kebijakan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) darurat sampai PPKM level 4 sejak 3 Juli sampai 12 Agustus 2021 berhasil menurunkan kasus terkonfirmasi positif serta meningkatkan kesembuhan pasien covid-19.

“Angka kesembuhan melonjak semula 274 atau 65% menjadi 1.825 atau 78%. Kasus dalam pengawasan pun menurun dari 27% menjadi 15%,” ungkap Wali Kota Malang Sutiaji kepada pers, Jumat (13/8).

Sutiaji menyampaikan jumlah kasus konfirmasi positif terus menurun yakni dari semula 2.049 saat PPKM darurat kini menjadi 476. Kendati demikian, tracing, testing dan treatment terus digencarkan. Hasil testing sejak 3 Juli hingga 12 Agustus sebanyak 18.116 dengan rincian 9.210 PCR dan 8.906 swab antigen.

Sementara itu, kondisi Bed Occupancy Rate (BOR) menurun di 13 rumah sakit rujukan mulai ICU, isolasi, IGD Covid maupun safe house (isolasi terpusat) seiring meningkatnya kesembuhan. 

“Dari kapasitas 1.222 tempat tidur, pasien yang merupakan warga Kota Malang hanya 30% sehingga BOR kebanyakan berasal dari pasien luar daerah,” katanya.

Untuk mewujudkan herd immunity, lanjutnya, percepatan vaksinasi terus ditingkatkan. Dari 560.309 dosis yang telah diterima, sudah terealisasi 456.211 dosis atau 69,7% dari target 654.692 kelompok sasaran. Vaksinasi massal juga melibatkan berbagai pihak mulai perguruan tinggi, TNI, Polri, dan Otoritas Jasa Keuangan.

Adapun bantuan sosial (bansos) tunai dan beras untuk terdampak pandemi kelompok reguler, lansia, dan disabilitas sudah tersalurkan dan masih berlangsung lebih dari 64.978 penerima manfaat. 

Bansos juga menyentuh pedagang kaki lima, ojek online, dan kelompok usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Sebanyak 1.500 paket sembako disalurkan untuk warga yang menjalankan isolasi mandiri.

“Kami mengapresiasi kepedulian gerakan swadaya masyarakat yang saling membantu penanganan pandemi melalui program CSR (corporate social responsibility) dan gotong royong warga di lingkungan terdekat,” tuturnya.

Menurut Sutiaji, kekuatan penta helix dalam memperkuat penanganan pandemi melalui kerja bareng dan sinergi menyatukan pemerintah, masyarakat atau komunitas, perguruan tinggi, dunia usaha dan media menjadi kunci keberhasilan. 

Penanganan kesehatan bahkan terus berlangsung setelah menambah kapasitas safe house, rumah sakit lapangan, penyediaan ICU RSUD, menambah tenaga kesehatan, relawan, penyiapan depo isi ulang oksigen, serta pengadaan tabung oksigen dan oksimeter.

 

Disiplin prokes
Sementara itu, Wakil Wali Kota Malang Sofyan Edi Jarwoko, yang akrab disapa Bung Edi, mengatakan disiplin protokol kesehatan (prokes) dan menghindari kerumunan menjadi kunci memutus mata rantai penularan. “Disiplin protokol kesehatan itu vaksin terbaik, sedangkan konsistensi adalah kuncinya,” tegasnya.

Bung Edi menyatakan penegakan disiplin secara humanis melibatkan TNI/Polri bahkan terus dilakukan. Alhasil, penerapan PPKM skala mikro yang dipadukan dengan penanganan level kota kini berhasil membuat 80,8% atau 3.439 Rukun Tetangga (RT) menjadi zona hijau dari total 4.273 RT. 

Sisanya, yakni sebanyak 781 RT atau 18,2% masih berada pada zona kuning, 48 RT atau 1,1% pada zona oranye, dan 5 RT atau 0,1% berada pada zona merah. 

Bung Edi menambahkan kesadaran dan kepatuhan warga pun meningkat dalam mengikuti vaksinasi dan disiplin protokol kesehatan. Hal itu terpotret dari hasil survei BPS Kota Malang sebesar 91,17% dari 4.571 responden sadar memakai masker, 81,14% mencuci tangan dengan sabun dan hand sanitizer, 74,29% mematuhi aturan jaga jarak, 85,06% menjauhi kerumunan, dan 83,37% mengurangi mobilitas. 

“Tingginya animo vaksinasi sebesar 65,49% warga atas kesadaran pribadi untuk pencegahan, dan 34,44% lantaran alasan diwajibkan pemerintah dan tempat kerja,” pungkas dia. (BN/S3-25)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Riky Wismiron
Berita Lainnya