Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
BAGI masyarakat suku dayak pedalaman Pegununungan Meratus, Kalimantan Selatan, di musim kemarau seperti sekarang ini ada satu tradisi yang disebut Baliu. Yaitu tradisi memanen ikan di sungai yang dilakukan beramai-ramai.
Pagi itu puluhan warga suku dayak di Dusun Pantai Mangkiling, Kecamatan Hantakan, Kabupaten Hulu Sungai Tengah beramai-ramai turun ke sungai Mangkiling, yang ada di ujung kampung mereka. Berdasarkan hasil rembuk warga bersama tokoh adat, hari itu akan dilaksanakan tradisi Baliu.
Baliu berupa kegiatan memanenkan ikan di sungai dengan acara membendung dan mengalihkan aliran sungai dengan batu dan tanah. Aliran sungai yang surut kemudian dituba menggunakan sejenis akar pohon sehingga ikan menjadi mabuk dan kemudian di panen beramai-ramai.
"Baliu adalah tradisi warga suku dayak saat musim kemarau untuk memanen ikan sungai," ungkap Kai Musa, tokoh adat Dusun Mangkiling Pegunungan Meratus. Ada beberapa jenis ikan sungai yang ada di wilayah tersebut seperti baung dan jelawat.
Tim Ekspedisi Meratus yang berkunjung di Dusun Pantai Mangkiling dalam rangka penanaman pohon di sepanjang DAS yang rusak akibat bencana banjir besar awal tahun lalu, berkesempatan menyaksikan dan mengikuti kegiatan Baliu ini. Kegiatan ini juga menjadi daya tarik wisata di Ekowisata P2M Pantai Mangkiling yang sedang dikembangkan.
"Kegiatan diawali dengan rembuk warga untuk persiapan dan penetapan hari pelaksanaan Baliu ini," tutur Kasman, Ketua Kelompok Masyarakat Penjaga Hutan Lindung dan Hutan Adat Posko Meratus. Membendung aliran sungai dilakukan dengan cara membuat tabat atau bendung serta mengalihkan aliran sungai dengan bebatuan.
Hampir semua warga ikut bergotong royong membuat tabat ini. Baliu sendiri punya arti membendung atau menahan. Untuk memperkuat bendungan ditaruh tumpukan tanah dan terpal.
Setelah aliran sungai surut sesuai diharapkan, kemudian dilakukan proses menuba yaitu menaruh racun ikan dengan sejenis akar pohon sehingga ikan mabuk. Ikan yang mabuk akan timbul kepermukaan dan mudah dipanen. Proses panen ini cukup meriah, karena biasanya dibarengi canda ria warga.
Saat kelompok pria memanen ikan dengan berbagai alat tangkap sederhana, kaum perempuan desa menyiapkan makan berupa nasi hambal. Nasi hambal berupa beras hasil panen warga yang dimasak/dibakar dalam bambu. Nasi hambal berbauh harum dan gurih.
Ikan hasil panen sebagian dimasak dan dimakan beramai-ramai dengan nasi hambal di lokasi pelaksanaan Baliu. Sisa ikan hasil baliu akan dibagikan kepada seluruh warga dan umumnya diawetkan atau dikeringkan. (OL-13)
Baca Juga: Mendu, Seni Tradisi Melayu di Kalimantan Barat
PENGOBATAN alternatif Ibu Ida Dayak di Gelanggang Olah Raga (GOR) Kostrad, Cilodong, Kota Depok, Jawa Barat, pada Selasa (4/4), dibatalkan.
Penetapan dan pengakuan hutan adat melalui sejumlah proses, di antaranya identifikasi, verifikasi, dan validasi.
Alat musik sape memiliki kemiripan dengan gitar dalam cara memainkannya, yakni dipetik.
Menurut Eva, suku dayak memang dekat dengan alam dalam kehidupan mereka sehari-hari. Menari di alam terbuka bagi dirinya juga menggambarkan keindahan alam melalui bentuk tubuh.
KELOMPOK etnis atau yang biasa dikenal dengan suku bangsa merupakan suatu golongan atau kelompok manusia yang anggota-anggotanya mengidentifikasikan dirinya dengan sesamanya.
Kemendikbudristek RI telah menetapkan tujuh budaya tak benda Provinsi Kalimantan Timur menjadi Warisan Budaya Tak Benda
PEGUNUNGAN Meratus merupakan gugusan gunung yang memanjang dari selatan ke utara melintasi 10 kabupaten di Provinsi Kalimantan Selatan
Dalam rangka peringatan Hari Kemerdekaan RI ke 75 pendakian puncak Pegunungan Meratus di Kalimantan Selatan ditiadakan karena pandemi covid-19.
KLHK mendorong percepatan realisasi perubahan fungsi kawasan hutan Pegunungan Meratus.
Program kesempatan kuliah di ULM Banjarmasin bagi warga suku dayak Meratus ini bertujuan untuk pemerataan kesempatan pendidikan tinggi bagi warga pedalaman.
Guna melindungi kawasan hutan Meratus Kalimantan Selatan yang masuk kategori paru-paru dunia ini Pemerintah Provinsi Kalsel membentuk Kesatuan Pengelolaan Hutan.
Kawasan Pegunungan Meratus, Kalimantan Selatan memiliki kekayaan keanekaragaman hayati, juga berpotensi sebagai ekowisata. Masyarakat Kalsel menganggap Meratus sebagai aset dunia.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved