Wali Kota Tebing Tinggi Ingatkan Jangan Lupakan Sejarah

Apul Iskandar
15/7/2021 09:37
Wali Kota Tebing Tinggi Ingatkan Jangan Lupakan Sejarah
(MI/Apul Iskandar)

WALI Kota Tebing Tinggi Umar Zunaidi Hasibuan mengingatkan agar masyarakat  Tebing Tinggi tidak melupakan sejarah serta budaya yang pernah ada di Kota Tebing Tinggi. 

"Rumah adat Melayu dan kerajinan tenun songket adalah bagian budaya yang sedari dulu sudah ada di Kota Tebing Tinggi. Hanya saja karena kemajuan zaman dan perkembangan teknologi yang cukup cepat, membuat budaya tersebut terlupakan oleh masyarakat Kota Tebing Tinggi," kata Umar Hasibuan saat meresmikan Rumah Adat Melayu sekaligus pembukaan pelatihan menenun kain songket di Rumah Adat Melayu, Jl. Badak, Kel. Bandar Utama, Kota Tebing Tinggi, Rabu (14/7). 

"Kami teringat kalau yang kita kerjakan saat sekarang ini, meneruskan pekerjaan yang sudah ada, yang sempat hilang, yang harus kita bangkitkan untuk Kota Tebing Tinggi. Sejalan ini kami nyatakan, kita ingin agar budaya tak kita tinggalkan," ajaknya. 

Umar berharap agar Rumah Adat Melayu serta kerajinan tenun songket dapat menjadi ikon baru Kota Tebing Tinggi dengan harapan akan menarik para wisatawan. 

"Kita tampilkan kebersihan, senyuman dan kekhasan kita, jadikan ini sebagai ikon Kota Tebing Tinggi dan salah satu tujuan kota wisata. Inovasi kreatifitas bisa tumbuh dan berlanjut. Terimakasih kepada warga sekitar, mudah-mudahan mendukung kegiatan budaya kita dan investasi lain akan terus tumbuh di Kota Tebing Tinggi," tuturnya 

Sementara itu, Kadis Pendidikan dan Kebudayaan Idham Khalid selaku Ketua Panitia menjelaskan bahwa acara tersebut merupakan rangkaian hari jadi Kota ke-104 tahun Tebing Tinggi yang bertujuan menjelaskan kembali identitas Kota Tebing Tinggi. 

"Acara dalam rangka hari jadi Kota Tebing Tinggi ke-104 yang berhubungan dengan kebudayaan, menjelaskan kembali identitas Kota Tebing Tinggi, bahwa Kerajaan Negeri Padang ada di sini," ujarnya.  

Dalam kesempatan yang sama Ketua Yayasan Pondok Pesantren Al Hasyimiah dan sekaligus cucu pemilik Rumah Adat Melayu/ahli waris Habibi Mardika Putra menyampaikan bahwa produk kain tenun yang dihasilkan memiliki corak dari Melayu Tebing Tinggi, sehingga ada pembeda dengan songket lain. 

Sebagai bentuk dukungan Pemko Tebing Tinggi memberikan hibah alat tenun 2 buah dan pelatihan untuk 10 orang masyarakat selama 20 hari sampai bisa dan terampil untuk membuat tenun kain songket dengan tetap mengikuti protokol kesehatan serta diakhiri dengan penandatanganan prasasti pemugaran rumah adat, pemotongan pita serta menyaksikan peserta pelatihan menenun kain songket. (AP/OL-10)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Denny parsaulian
Berita Lainnya