Headline

Tingkat kemiskinan versi Bank Dunia semakin menjauh dari penghitungan pemerintah.

Fokus

Perluasan areal preservasi diikuti dengan keharusan bagi setiap pemegang hak untuk melepaskan hak atas tanah mereka.

Sumsel Siapkan 500 Petugas Pemeriksaan Hewan Kurban

Dwi Apriani
01/7/2021 15:36
Sumsel Siapkan 500 Petugas Pemeriksaan Hewan Kurban
Hewan Kurban(MI/Solmi)

PEMERINTAH Provinsi Sumatra Selatan sudah menyiapkan pemeriksaan hewan kurban menjelang Hari Raya Idul Adha tahun ini. Bahkan tercatat, ada sebanyak 500 petugas gabungan yang terdiri dari dokter hewan, ulama serta unsur lainnya dikerahkan untuk melakukan pemeriksaan hewan kurban yang dijual di Sumsel.

Ini merupakan upaya pemerintah untuk memastikan hewan kurban yang dijual sehat dan memenuhi syarat berdasarkan syariah. Plt Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP) Sumsel, Ruzuan Effendi mengatakan, petugas tersebar di seluruh kabupaten/kota yang ada di Sumsel. Mereka merupakan perwakilan dari masing-masing instansi maupun organisasi.

''Mereka ini ada dari Persatuan Dokter Hewan Indonesia (PDHI), Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan berbagai unsur masyarakat lainnya,'' kata Ruzuan, Kamis (1/7).

Ia menjelaskan, melalui pemeriksaan yang ketat, pihaknya berharap masyarakat mendapatkan daging yang sehat serta sesuai dengan syariat Islam dalam berkurban. ''Untuk penentuan syar'i atau tidaknya itu ada tim dari MUI. Sementara kami dari dinas peternakan lebih fokus terhadap kesehatan hewannya,'' terangnya.

Ia menuturkan, tidak semua hewan ternak seperti sapi, domba, kerbau maupun kambing bisa dijadikan hewan kurban. Ada beberapa kriteria yang harus dipenuhi. Seperti, berat badan, umur, gigi, dan berbagai kriteria lainnya.

''Jadi tidak sebatas sehat saja. Tapi ada beberapa kriteria lainnya yang sesuai syariat Islam. Bukan hanya kurban, tapi juga hewan aqiqah juga punya syarat yang sama,'' ucapnya.

Diakuinya, masyarakat diminta untuk jeli terhadap hal tersebut. Ruzuan mengatakan, pihaknya saat ini tengah melakukan sertifikasi terhadap peternak yang ada di Sumsel. Sehingga, masyarakat tidak perlu bingung untuk memilih pedagang hewan kurban yang memenuhi syarat.

''Sertifikasi ini bertujuan agar peternak yang ada di Sumsel memiliki kompetensi atau kemampuan untuk memproduksi hewan ternak yang sehat dan memenuhi syariat,'' terangnya.

Terkait ketersediaan hewan kurban, Ruzuan menuturkan pihaknya saat ini masih melakukan pendataan. ''Begitu pun untuk kebutuhannya. Saat ini masih dilakukan pendataan,'' bebernya.

Sementara itu, Wakil Gubernur Sumsel, Mawardi Yahya mengimbau, pelaksanaan pemotongan hewan kurban diharapkan dapat memperhatikan protokol kesehatan. Di samping itu, kehigienisan dalam kemasan juga harus diperhatikan.

''Pembungkusannya menggunakan daun pisang ataupun kantong yang sesuai standar. Ini semua harus disosialisasikan. Yang terpenting saat pelaksanaan harus memperhatikan protokol kesehatan untuk mencegah penyebaran Covid-19,'' pungkasnya. (DW/OL-10)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Denny parsaulian
Berita Lainnya