Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
PEMERINTAH Kota (Pemkot) Solo masih optimistis bisa menggelar pembelajaran tatap muka (PTM) pada 12 Juli, di tengah situasi lonjakan kasus covid-19 yang mengkhawatirkan dan perlu diwaspadai.
"Ya, kita masih optimistis bisa melaksanakan PTM. Mudah-mudahan tidak perlu ditunda. Kan Solo belum zona merah. Karena itu, kita maksimalkan penanganan (covid-19) agar semua bisa berjalan sesuai harapan," terang Wali Kota Gibran Rakabuming Raka usai pertemuan 7 kepala daerah se-Solo Raya di Makorem 074/Warastratama, Kamis (24/6).
Terlebih lagi, lanjut Gibran, persiapan sudah dilakukan secara maksimal, baik simulasi maupun vaksinasi terhadap para guru dan perangkat pendukung lainnya.
Baca Juga: Kepala Daerah se-Solo Raya Sepakat Tutup Obyek Wisata Antisipasi Lonjakan Kasus Covid
Kepala Dinas Pendidikan Etty Retnowati sebelumnya juga menegaskan,untuk tingkat SMP hampir semua sudah siap. Namun untuk tingkat SD baru 2-3 sekolah yang diizinkan di setiap kecamatan. Namun demikian, jika memang nanti situasi pandemi covid-19 tidak memungkinkan lagi digelar PTM, maka tidak akan dipaksakan.
"Ya kalau situasinya tidak memungkinkan, tentu tidak akan bisa dipaksakan. Murid-murid bisa belajar dari rumah secara daring," pungkas sulung Presiden Jokowi itu dengan senyum sabar menjawab berbahai pertanyaaan wartawan. (WJ/OL-10)
Anies mengatakan belum bisa memastikan kegiatan tatap muka sekolah kapan bisa dilaksanakan karena harus melihat dulu perkembangan pandemi Corona Virus Desease 2019 (COVID-19).
GUBERNUR DKI Jakarta Anies Baswedan akan melakukan pengkajian mendalam soal pembukaan sekolah.
Banyak orangtua yang menolak sekolah tatap muka kembali diadakan, karena khawatir sekolah akan menjadi klaster penyebaran covid-19.
SEBANYAK 171.998 peserta didik di Jakarta tidak memiliki gawai untuk melakukan pembelajaran jarak jauh (PJJ).
Gelaran pembelajaran tatap muka belum bisa dilaksanakan di penghujung tahun ini atau tahun 2021 karena masih situasi covid-19.
PENYESUAIAN kurikulum harus dilakukan apabila Pemerintah Provinsi DKI Jakarta ingin menerapkan kegiatan belajar mengajar (KBM) campur
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved