Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
SIANG cukup panas, ketika pesawat Citilink jenis ATR 72-600 mendarat mulus di Bandara Jenderal Besar Soedirman (JBS) di Purbalingga, Jawa Tengah (Jateng) dari Surabaya pada penerbangan komersial perdana, Kamis (3/6).
Penumpang pertama adalah keluarga Aditya, 35, yang pulang kampung bersama istri dan anaknya. Mereka disambut khusus oleh Gubernur Jateng Ganjar Pranowo.
"Biasanya, saya pulang kampung ke Purbalingga dari Surabaya naik kereta api (KA). Perjalanannya cukup lama, memakan waktu 9-10 jam. Dengan adanya penerbangan langsung dari Surabaya ke Purbalingga, waktunya jauh lebih cepat. Hanya 1 jam lebih sedikit telah sampai di Purbalingga," ungkap Aditya, yang kelihatan sumringah ketika itu.
Baca juga: Pastikan Kelayakan, Ditjen IKP Kemenkominfo Survei Media Center Klaster Kabupaten Jayapura
Pernyataan Aditya adalah salah satu bukti keuntungan dibangunnya Bandara JBS Purbalingga. Proses perjalanan pembangunan bandara cukup panjang, karena membutuhkan waktu 15 tahun.
Ide mengenai pembangunan bandara ditelurkan oleh Bupati Purbalingga Triyono Budi Sasongko pada 2006. Saat gagasan itu mengemuka, banyak orang yang tidak percaya akan berhasil, bahkan muncul nyinyiran.
Waktu yang kemudian menjawab. Karena, saat ini, Bandara JBS benar-benar menjadi sebuah kenyataan. Prosesnya memiliki sejarah yang panjang.
"Dirintis sejak 15 tahun lalu dan akhirnya mimpi besar masyarakat Purbalingga memiliki bandara menjadi kenyataan pada saat hari lahirnya Pancasila, 1 Juni. Tentunya, bandara ini dibuat untuk seluruh masyarakat dan kita masih punya PR untuk bersama-sama agar bandara ini kian berkembang dan penerbangan semakin banyak," kata Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi.
Presiden Joko Widodo, yang menyempatkan mampir di Bandara JBS, Jumat (11/6) lalu, juga menyambut baik pengoperasian Bandara JBS.
"Meskipun terminalnya belum selesai, tetapi minggu yang lalu telah mulai dilakukan penerbangan dari Jakarta ke Purbalingga kemudian dari Purbalingga ke Surabaya oleh Citilink. Kita melihat juga penumpangnya lebih dari 70%, Alhamdulillah," jelas Jokowi.
Presiden berharap kehadiran Bandara JBS akan mampu menumbuhkan ekonomi daerah, tidak hanya Purbalingga, melainkan juga wilayah-wilayah sekitarnya.
Kehadiran Bandara JBS bisa memberikan kontribusi dalam mempercepat pertumbuhan ekonomi serta meningkatkan aksesibilitas masyarakat di wilayah Provinsi Jawa Tengah, khususnya bagian barat dan selatan.
"Kita harapkan bandara ini akan memberikan kontribusi menumbuhkan ekonomi, tidak hanya di Kabupaten Purbalingga tetapi juga di Banyumas, Cilacap, Banjarnegara, Wonosobo, dan juga daerah sekitarnya termasuk Kebumen. Sehingga kita harapkan mobilitas orang, mobilitas barang, mobilitas logistik akan lebih baik sehingga akhirnya akan memberikan kontribusi pertumbuhan ekonomi pada wilayah di Jawa Tengah bagian selatan ini," papar Presiden.
Hal yang disampaikan presiden itu memberikan gambaran nyata bahwa kehadiran Bandara JBS tidak menjadikan Purbalingga mengeluarkan egonya, melainkan menyatukan dan mengukuhkan kebersamaan dengan kabupaten-kabupaten sekitarnya.
Bupati Purbalingga juga menegaskan bahwa Bandara JB Soedirman tidak hanya untuk masyarakat Kabupaten Purbalingga, tetapi juga masyarakat kabupaten di Jawa Tengah bagian selatan.
Menurut Bupati, salah satu yang sangat mungkin dikembangkan adalah sektor pariwisata.
"Pariwisata merupakan sektor potensial hampir seluruh kabupaten dan kota di Jateng bagian barat-selatan. Mudah-mudahan keberadaan bandara ini sebagai penunjang ke depannya dapat memberikan dampak signifikan, dampak yang baik untuk kesejahteraan masyarakat khususnya di Jateng bagian barat-selatan," ujarnya.
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo juga sepakat kehadiran bandara akan mampu mendorong pariwisata.
"Meski saat sekarang pandemi, masih memungkinkan membuat paket wisata terbatas. Misalnya saja sport tourism di sini. Sehingga orang Jakarta atau Surabaya akan tertarik datang," katanya.
Tidak hanya Purbalingga yang menyambut kehadiran Bandara JBS, tetapi juga masyarakat sekitarnya seperti Banyumas, Kebumen dan Banjarnegara.
Bahkan, dalam beberapa kali kesempatan, Bupati Banyumas Achmad Husein menyebut kehadiran Bandara JBS merupakan blessing in disguise atau berkah terselubung untuk Banyumas.
Banyumas tidak segan-segan membangun jalan tembus dari Kota Purwokerto menuju Bandara JBS. Jalan cukup bagus karena beton mulai dari Kalibagor sampai ke perbatasan di Jembatan Linggamas.
Jembatan tersebut dibangun oleh Banyumas, Purbalingga, dan Provinsi Jateng, yang merupakan bentuk sinergi antarpemerintah daerah.
"Bagi Banyumas, keberadaan Bandara JBS menghadirkan berkah, terutama sektor wisata. Jika orang-orang dari Jakarta harus ke Purwokerto membutuhkan waktu 5 jam, maka dengan pesawat hanya satu jam. Kemudian antara Bandara JBS dengan Kota Purwokerto tidak sampai satu jam. Di Kota Purwokerto banyak hotel-hotel representatif. Ke obyek wisata Baturraden juga tidak jauh, jika dihitung dari bandara hanya membutuhkan waktu sekitar satu jam lebih sedikit," ungkap Asisten Pemerintahan dan Kesra Sekda Banyumas Didi Rudwianto.
Dengan adanya bandara, akan semakin gampang berwisata ke daratan tinggi Dieng di perbatasan antara Banjarnegara dan Wonosobo.
Sebelumnya, wisatawan dari Jakarta atau Surabaya yang menggunakan pesawat harus turun di Yogyakarta, yang membutuhkan waktu paling cepat 3 jam karena jaraknya masih 120 km.
Tetapi, dengan adanya Bandara JBS, ke Dieng bisa lebih cepat lagi, sebab jaraknya hanya sekitar 90 km dari Bandara JBS.
"Saya yakin, Dieng akan semakin ramai dikunjungi wisatawan. Saya berharap, pelaku wisata di Dieng akan semakin merasakan dampaknya. Semoga saja pandemi akan cepat berlalu," ungkap Ketua Pokdwaris Dieng Pandawa, Alif Faozi.
Sementara Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Purbalingga Rocky Djunjungan mengatakan bagi pengusaha, keberadaan bandara jelas akan bermanfaat.
"Biasanya, pengusaha membutuhkan waktu cepat untuk ke Jakarta atau Surabaya dan sekarang telah ada sarananya. Begitu juga dengan buyer yang datang ke sini akan lebih mudah dan tidak membutuhkan waktu yang lama. Bandara juga akan mendongkrak investasi dan kunjungan wisata. Saat ini, tinggal kreativitas yang dibutuhkan," ujar Rocky.
Secara terpisah, President Director PT Angkasa Pura (AP) II Muhammad Awaluddin mengatakan seluruh stakeholder saling bersinergi untuk tujuan yang sama yakni mendukung perekonomian dan mobilitas masyarakat Jateng khususnya di bagian barat dan selatan.
"AP II, selaku pengelola Bandara JBS, mengucapkan terima kasih kepada seluruh stakeholder yang telah mendukung penuh operasional bandara untuk penerbangan komersial," katanya.
Ia sangat optimistis dengan keberadaan Bandara JBS. Bahkan tingkat keterisian penumpang (load factor) pesawat Citilink untuk rute dari dan ke Jakarta saat baru dibuka mencapai 70% dan kini sudah meningkat ke 80%.
Sementara, untuk rute dari dan ke Surabaya, dari sekitar 25% saat baru dibuka, kini meningkat ke sekitar 40%.
"Setelah Citilink, nantinya Lion Air Grup dengan pesawatnya Wings Air juga siap membuka rute baru yakni Jakarta-Purbalingga-Semarang," jelasnya.
Ke depan, Bandara JBS, yang kini memiliki panjang lintasan 1.600 meter, bakal dikembangkan dengan penambahan fasilitas panjang landas pacu menjadi 2.200 meter.
Dengan kondisi tersebut, nantinya, pesawat yang lebih besar seperti Airbus 320 dan Boeing 737-800 atau 737-900.
"Kapasitas terminal pun akan kemudian berganti menjadi permanen. Kami akan kembangkan dengan luasan 1.300 m2 pada awal 2023 nanti," tambahnya.
Keberadaan Bandara JBS menjadi bukti, bagaimana pemkab-pemkab yang ada yang di Jateng selatan bersinergi dengan stakeholders lainnya. Mereka sama-sama memanfaatkan, bukan memupuk keegoisan. (OL-1)
Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Purbalingga, Jawa Tengah memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia dengan membersihkan sampah plastik dan menanam pohon di bekas (TPA), Kamis (5/6).
SEBANYAK 382 calon jemaah haji (calhaj) asal Purbalingga, Jawa Tengah resmi dilepas untuk menunaikan ibadah haji tahun 1446 H/2025.
Lonjakan kunjungan wisata tahun ini sangat signifikan dibandingkan dengan periode Lebaran sebelumnya.
POLRES Purbalingga, Jawa Tengah (Jateng) telah mengidentifikasi titik rawan kecelakaan dari exit tol Pemalang hingga ke perbatasan dengan Banjarnegara.
Rekor MURI yang diciptakan adalah buka puasa dengan tempe mendoan terbanyak di dunia. Jumlahnya mencapai 14.460 mendoan.
GRUP musik Sukatani kini tengah menjadi perbincangan. Pasalnya, pada Kamis, (20/2), mereka mengunggah video permintaan maaf atas salah satu lagu mereka berjudul Bayar Bayar Bayar
GUBERNUR Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo berkomitmen untuk merajut ekonomi kerakyatan lewat pengembangan enam bandara komersil dan perintis di wilayahnya.
Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi menuturkan seluruh pihak harus berkolaborasi dan bersinergi untuk semakin memajukan Bandara Jenderal Besar Soedirman.
Rute tersebut ialah Jakarta - Purbalingga - Semarang dan sebaliknya. Langkah Lion Air Group ini menyusul maskapai Citilink yang sudah lebih dahulu mengudara di Bandara Purbalingga.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved