Headline
Presiden Prabowo berupaya melindungi nasib pekerja.
Laporan itu merupakan indikasi lemahnya budaya ilmiah unggul pada kalangan dosen di perguruan tinggi Indonesia.
WARGA asli Papua merasa bangga terlibat membangun fasilitas fisik berbagai arena cabang olahraga untuk penyelenggaraan Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Pasalnya, itulah salah satu cara mereka dalam mendukung kegiatan nasional tersebut.
Seperti diungkapkan Lucky Bilasi yang bekerja di arena dayung di Holtekam Kota Jayapura. Ia mengaku bersemangat melakukan tugasnya dan berharap keterlibatannya dapat meningkatkan semangat para atlet Papua dalam multiajang itu dan merebut medali emas sebanyak-banyaknya.
Baca juga: KONI Jamin PON Papua Akan Berjalan Aman
"Meski tidak bertanding di lapangan, tapi ini suatu kebanggaan dan kehormatan bisa mendukung kegiatan olahraga nasional," ujar Lucky Bilasi, di venue dayung Holtekam Jayapura, Selasa (22/6).
"Saya bersama pekerja lainnya sangat berterima kasih kepada pemerintah yang telah diberikan kesempatan untuk terlibat membangun fasilitas ini," sambungnya.
Menanggapi hal itu, Sekjen Aliansi Mahasiswa dan Milenial Indonesia (AMMI), Arip Nurahman, mengatakan bahwa gelaran PON XX yang diselenggarakan di Papua tersebut telah membuat kebanggaan tersendiri bagi masyarakat setempat.
"Masyarakat Papua sangat bangga ketika PON XX digelar di Papua. Ini soal kebanggaan masyarakat Papua karena daerahnya menjadi tuan rumah dalam kegiatan nasional. Mereka pun akan sangat bangga ketika terlibat," ujar Arip.
"Itu artinya, mereka juga bangga dengan pemerintah kita yang mengakui bahwa di Papua sangat layak dan bisa menyelenggarakan gelaran olahraga nasional yang diikuti oleh semua provinsi di Indonesia," lanjutnya.
Selain itu, Arip juga menilai bahwa gelaran PON XX Papua dapat menjadi peluang bagi masyarakat Papua untuk meningkatkan kesejahteraan. "Selama pelaksanaan kegiatan itu akan menimbulkan efek positif bagi masyarakat sekitar, terutama akan berdampak baik bagi perekonomian masyarakat Papua," jelas Arip.
Memang akibat pandemi covid-19 yang masih berlangsung menyebabkan penyelenggaraan PON tidak akan maksimal karena terbatasnya aktivitas masyarakat demi melaksanakan protokol kesehatan. Namun menurutnya, pemerintah juga sudah tepat melibatkan warga asli Papua dalam persiapan pesta olahraga nasional yang diadakan setiap empat tahun sekali tersebut.
"Awalnya diperkirakan akan banyak masyarakat dari luar Papua menonton PON dan membelanjakan uangnnya di Papua. Tapi karena covid-19, penonton jadi terbatas. Namun setidaknya menjadi peluang kerja bagi warga setempat karena dapat terlibat dalam proyek infrastruktur PON Papua," pungkas Arip.
PON XX Papua akan berlangsung 2-15 Oktober 2021 mempertandingan 37 cabang olahraga pada empat klaster penyelenggara PON Papua yakni Kota Jayapura, Kabupaten Merauke, Mimika, dan Kabupaten Jayapura. (Ant/A-1)
Kasus itu diduga melibatkan oknum pejabat-pejabat di lingkungan Pemprov Papua langsung maupun tidak langsung.
Meskipun sudah melakukan upaya hukum, proses persidangan masih berlanjut tanpa tanda-tanda penyelesaian yang jelas.
Julita berharap agar penyelesaian kasus ini memiliki titik terang.
"Saya kira desertasi ini luar biasa untuk kebangkitan olahraga di Papua. Bahkan saya langsung tanyakan langkah konkretnya untuk ke depan."
utang Pemerintah kepada pihak ketiga yang nilainya mencapai ratusan miliar rupiah
Pesepak bola asal Merakuke, Papua, itu dikontrak selama tiga tahun dan menjadi pemain baru kelima Macan Kemayoran.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved