Headline

Pemilu 1977 dan 1999 digelar di luar aturan 5 tahunan.

Fokus

Bank Dunia dan IMF memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun ini di angka 4,7%.

Hasil Panen Petani Ikan di Waduk Riam Kanan Menurun Terus

Denny S Ainan
22/6/2021 13:40
Hasil Panen Petani Ikan di Waduk Riam Kanan Menurun Terus
Budidaya ikan air tawar dalam karamba di waduk Ir PM Noor Riam Kanan, Kabupaten Banjar, Kalsel produksinya terus menurun.(Antara)

NASIB petani ikan di kawasan waduk Ir PM Noor Riam Kanan, Kecamatan Aranio, Kabupaten Banjar, Kalsel kian merana. Dari waktu ke waktu produksi ikan air tawar jenis nila dan mas yang dibudidayakan ratusan petani semakin menurun.

Asmari,50 salah seorang petani ikan warga Desa Tiwingan Baru, Selasa (22/6), mengatakan dalam beberapa tahun terakhir hasil panen ikan di dalam keramba atau jaring apung para petani di waduk Riam Kanan terus merosot.

"Dulu tingkat kematian bibit ikan hanya sekitar 10-20 persen, dalam beberapa waktu terakhir bisa mencapai 50 persen," tuturnya.

Rata-rata tiap jaring apung yang diisi 12 ribu bibitkan hanya bisa dipanen satu ton dibanding tahun-tahun sebelumnya bisa mencapai tiga ton. Asmari sendiri memiliki 4 buah jaring apung dan kini hanya terisi satu jaring apung karena keterbatasan modal. Bahkan untuk menghemat biaya dirinya harus berdiam di rumah lanting di atas waduk.

Hal serupa dikatakan Hafiz,30 petani ikan lainnya. "Dulu tiap jaring yang panen akan habis terjual sekitar 2-3 bulan, dan sekarang tiap jaring baru habis 4-5 bulan," keluhnya.

Di sisi lain harga pakan ikan juga terus melonjak sehingga banyak petani ikan kesulitan. Waduk Riam Kanan menjadi sentra produksi ikan air tawar di Kabupaten Banjar. Selain jaring apung dan keramba, produksi ikan hasil tangkapan juga cukup melimpah.

Diperkirakan ada ratusan petani ikan yang tersebar di kawasan waduk dengan jumlah keramba dan jaring apung mencapai 1.000 buah. Menurut data Dinas Perikanan Kabupaten Banjar produksi ikan dari kawasan waduk dan sungai Riam Kanan mencapai 6.500 ton pertahun atau 25.persen dari produksi ikan dari kabupaten tersebut.

Ikan-ikan yang dihasilkan dari budidaya jaring apung dan keramba antara lain nila, mas dan patin. Sementara ikan-ikan air tawar hasil tangkapan nelayan lebih beragam termasuk jenis gurame, pipih, bakut (kerapu sungai), toman, haruan dan udang.

Arianto, Ketua Kelompok Tani Tunas Muda, Desa Tiwingan Baru, mengatakan pihaknya sejak lama telah melaporkan masalah menurunnya produksi ikan ini kepada instansi terkait. "Kami menduga kualitas air ikut mempengaruhi produksi ikan di waduk Riam Kanan. Terus bertambahnya jumlah petani ikan membuat penjualan hasil panen menjadi lamban," ungkapnya. (OL-13)

Baca Juga: Babel Butuh 3.000 Ekor Sapi untuk Idul Adha 2021

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Muhamad Fauzi
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik