Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Keterisian BOR Rumah Sakit di Bandung Barat Sentuh 98%

Devi Gunawan
21/6/2021 16:51
Keterisian BOR Rumah Sakit di Bandung Barat Sentuh 98%
Ilustrasi(Antara)

DINAS Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bandung Barat mencatatkan, lonjakan kasus Covid-19 menyebabkan tingkat keterisian tempat tidur atau Bed Occupancy Rate (BOR) di sejumlah rumah sakit ikut meningkat hingga menyentuh 98 persen, padahal pekan lalu masih 94 persen.

Selain di rumah sakit milik daerah (RSUD), dua rumah sakit swasta rujukan pasien Covid-19 juga nyaris penuh. Untuk memantau perkembangan tingkat keterisian tempat tidur, Dinkes mewajibkan semua rumah sakit menyampaikan laporan setiap hari.

Di Rumah Sakit Cahya Kawaluyaan (RSCK) Padalarang misalnya, dari total kapasitas ruang isolasi zona kuning yang disediakan sebanyak 47 bed, saat ini sudah terisi 46 bed atau tinggal ada satu bed kosong.

"Untuk tempat isolasi di ruang IGD, rencananya ada tiga pasien yang akan masuk ruangan. Tapi kita masih menunggu hasil penunjang," ungkap Kepala Bidang (Kabid) Pelayanan Kesehatan pada Dinkes Bandung Barat, Wishnu Pramulo, Senin (21/6).

Kemudian Rumah Sakit Karisma Cimareme sudah terisi penuh oleh 20 pasien Covid-19. Pihak rumah sakit sudah menambah tiga ruang isolasi dengan memanfaatkan ruang IGD.

Baca juga :Gempa Bumi Magnitudo 4,4 Guncang Pangandaran

  "Di RSUD Lembang tersisa empat bed, sedangkan RSUD Cililin terisi 23 bed dari 24 bed yang disediakan. Serta RSUD Cikalongwetan sudah ditambah jadi 21 bed, saat ini jumlah pasien ada 20 orang. Kondisi di RSJ Cisarua juga sama, enam bed yang disediakan terisi semuanya," bebernya.

Untuk menampung pasien Covid-19 yang terus bertambah, pihaknya berencana menyiapkan enam Puskesmas Rawat Inap untuk dijadikan tempat isolasi pasien bergejala ringan.

Enam puskesmas tersebut antara lain Puskesmas Rajamandala, Puskesmas Cililin, Puskesmas Jayagiri, Puskesmas Saguling, Puskesmas Cikalongwetan, dan Puskesmas Gununghalu.

"Berdasarkan data kita, sudah diproyeksikan untuk isolasi itu ada enam puskesmas rawat inap. Tiap puskesmas akan disiapkan 10 ruang isolasi," katanya.

Namun demikian, penyiapan sejumlah Puskesmas tersebut perlu persiapan sarana dan prasarana penunjang, termasuk kesiapan tenaga kesehatan. Terkait wacana penggunaan balai Diklat yang akan dijadikan tempat isolasi, dia menyatakan, rencana itu batal lantaran belum siap sarana dan prasarananya.

"Sepertinya opsi itu tidak akan diambil karena kita kesulitan pada sisi sarana dan prasarana termasuk juga soal nakes," tambahnya. (OL-2)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Baharman
Berita Lainnya