Headline
Presiden Trump telah bernegosiasi dengan Presiden Prabowo.
Presiden Trump telah bernegosiasi dengan Presiden Prabowo.
Warga bahu-membahu mengubah kotoran ternak menjadi sumber pendapatan
KASUS korona di berbagai daerah di Jawa Tengah kembali meningkat, varian baru covid-19 India (B16172) terdeteksi masuk dan menyebar di Kabupaten Kudus, 28 dari 34 sample pasien dinyatakan positif varian baru tersebut.
Kasus covid-19 yang melanda beberapa daerah di Jawa Tengah seperti Kudus, Jepara, Demak dan Kota Semarang kembali meningkat pada akhir pekan ini, ratusan pasien positif korona bertambah hingga memenuhi berbagai rumah sakit dan ruang isolasi berpusat.
Di Kabupaten Jepara masih memberlakukan intruksi tetap di rumah saja, namun hingga saat ini jumlah warga terkonfirmasi covid-19 kembali bertambah hingga mencapai 1.712 orang dengan 149 orang di antaranya dirawat di rumah sakit dan sisanya menjalani isolasi, jumlah ini meningkat dari sehari sebelumnya 1.425 orang.
Kondisi terparah terjadi di Kabupaten Kudus, disamping terjadi peningkatan jumlah warga terkonfirmasi covid-19 menjadi 2.342 orang dari sehari sebelumnya 2.255 orang, juga ditemukan varian baru covid-19 India (B16172) diantara sejumlah pasien positif korona berdasar sample yang diambil oleh Kementerian Kesehatan.
"Betul ditemukan varian baru covid-19 India (B16172) sebanyak 28 dari 34 sample pasien positif korona," kata Bupati Kudus HM Hartopo.
Terdeteksi munculnya pasien positif varian baru covid-19 India (B16172) ini, ungkap Hartopo, hingga saat ini masih dilakukan penelitian dari mana masuk hingga ada warga Kudus terpapar, namun jika kondisi mendesak tidak menutup kemungkinan dilakukan lockdown di Kudus untuk mengantisipasi penyebaran lebih luas.
Baca juga: Pemerintah Teliti Sampel Varian Covid-19 di Kudus dan Bangkalan
Kenaikan jumlah pasien juga terjadi di Kabupaten Demak, hingga saat ini tercatat mencapai 603 orang terpapar covid-19 dari sebelumnya hanya 200 orang, demikian Kota Semarang tercatat telah mencapai 1.312 orang dengan 531 orang di antaranya pasien rujukan dari luar daerah atau naik dari sebelumnya 1.253 orang.
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo secara terpisah kepada Media Indonesia mengatakan meningkatnya jumlah warga terkonfirmasi covid-19 di beberapa daerah diduga akibat munculnya varian baru dari India tersebut, karena indikasi itu tampak dari beberapa kejadian dan temuan sample pasien mengarah itu varian India.
"Semua langkah penanganan kasus covid-19 ditempuh pemerintah dari pusat hingga daerah dengan harapan segera dapat teratasi," ujar Ganjar.
Selain meningkatkan PPKM hingga pada lingkungan terkecil, beberapa wilayah dilakukan lockdown secara mikro untuk mengantisipasi penyebaran lebih luas, terutama pada daerah menyala merah seperti Kabupaten Kudus.
"Kita percepat vaksinasi sebagai langkah pencegahan," ungkapnya.(OL-5)
Tim Gabungan melakukan inspeksi dengan mendatangi 8 lokasi agen dan distributor beras di Kabupaten Kudus untuk melakukan pengecekan beras terkait beras oplosan.
Selama enam bulan yakni Januari - Juni, ditemukan 81 kasus pengidap Human Immunodeficiency Virus dan Acquired Immunodeficiency Syndrome (HIV/AIDS) di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah.
RIBUAN orang berasal dari berbagai daerah sejak Minggu (6/7) dini hari sudah memadati Kompleks Makam Sunan Kudus dan Masjid Menara Kudus. Ada yang ingin mengejar berkah nasi jangkrik.
SEORANG pendaki wanita Jovita Diva Prabudawardani, 21, yang jatuh di jurang sedalam 50 meter di Puncak Natas Angin di Rahtawu, Kawasan Gunung Muria Kudus, Jawa Tengah, ditemukan meninggal dunia
Sampah menumpuk terutama plastik di bawah jembatan, ungkap Agus Riawan, acapkali mengakibat saluran tersumbat.
Kebijakan yang tidak dirancang secara proporsional dan tidak realistis dalam implementasinya dapat menjadi bumerang bagi perekonomian lokal.
Pengawasan dan pemantauan di pintu masuk internasional tetap ditingkatkan melalui SatuSehat Health Pass (SSHP).
KASUS Covid-19 kembali naik, Pemerintah Kota Semarang, Provinsi Jawa Tengah, mewaspadai munculnya Covid-19 JN1 dengan pengawasan ketat di pintu masuk kota.
ORGANISASI Kesehatan Dunia (WHO) mengklasifikasikan jenis virus covid-19 varian JN.1 sebagai VOI atau 'varian yang menarik'.
"Jadi bukan dari varian yang menginfeksinya. Kelompok dengan kekebalan rendah seperti lansia, orang dengan komorbid, diabetes, hipertensi, gangguan ginjal khususnya yang tidak terkontrol
"Peningkatan Kasus juga tidak ada hubungannya dengan peningkatan kasus di Singapura ya. Di Indonesia bukan lonjakan tapi peningkatan kasus karena dari 60 ke 267 kasus baru dari minggu ini saja,"
WHO menyebut pandemi Disease X yang berpotensi merenggut nyawa 50 juta orang di dunia ini akan lebih parah dari covid-19.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved