Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Putus Kasus Covid-19, Perbatsan Surabaya-Madura Disekat

Faishol Taelan/ 06/6/2021 19:18
Putus Kasus Covid-19, Perbatsan Surabaya-Madura Disekat
Kemacetan menuju Jembatan Suramadu akibat adanya penyekatan untuk tes antigen(MI/Muhamamd Ghazi)

LONJAKAN covid-19 terjadi di Pulau Madura. Semua kendaraan yang melintas Jembatan Surabaya-Madura (Suramadu) wajib menjalani tes antigen dan swab PCR yang dlakukan Satgas Covid Jatim. 

Pemberlakuan tes ini sudah dilakukan sejak, Sabtu (5/6) malam sampai Minggu (6/6). Petugas gabungan Forkopimda Surabaya menyekat kendaraan di Jembatan Suramadu. Tindakan ini dilakukan menyusul lonjakan kasus Covid-19 di Bangkalan mengalami peningkatan secara eksponensial. Sebagaimana diberitakan sebelumnya, rumah sakit rujukan utama di Bangkalan sudah tidak bisa menampung pasien Covid-19. 

"Siapapun yang masuk dan ke Madura atau keluar Madura harus melalui tes lebih dulu," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Surabaya Febria Rachmanita di Surabaya.

Satgas Covid-19 Jatim mengerahkan masing-masing dua petugas tes dari 63 puskesmas di Surabaya. Selain itu ada 50 petugas tes usap dari RSUD Dr Soewandhie Surabaya yang juga dikerahkan ke lokasi. Sehingga total ada 176 petugas yang dibagi tiga shift hingga pagi dini hari. 

"Jadi dari arah sana (Madura) kami sekat di sini, kami swab antigen, kalau positif kami PCR. Sementara menunggu hasilnya kami isolasi di mobil satpol PP. Kalau positif kami bawa ke RS Lapangan Indrapura," ujarnya. 

Dari hasil tes yang dilakukan di Suramadu, ada lima ribu kendaraan terjaring operasi gabungan penyekatan yang mana pengendaranya langsung diminta untuk menjalani tes rapid antigen di lokasi. 

Hingga kini ini ada sebanyak 10 orang yang datang dari Madura yang dinyatakan reaktif tes usap antigen. Dari 10 orang yang reaktif itu, dua di antaranya sudah dinyatakan positif Covid-19 berdasarkan hasil tes usap PCR dan sudah dilarikan ke Asrama Haji Surabaya untuk menjalani isolasi. 

"Dua yang tadi malam sudah positif PCR kami bawa ke Asrama Haji. Delapan orang masih menunggu hasil tes PCR. Ini kami lakukan supaya tidak ada lagi pasien positif yang menyebar ke Surabaya," ujarnya. 

Baca juga :Dua Pintu Keluar Madura Diperketat

Kalau kendaraan dari Madura disekat ketika hendak memasuki Surabaya, Feni mengatakan, untuk kendaraan dari Surabaya yang hendak ke Madura diminta putar balik. 

"Kendaraan dari Surabaya yang mau ke sana tidak kami sarankan. Jadi petugas akan memutar balik kendaraan," ujarnya. 

Feni mengatakan, pelaksanaan operasi gabungan ini akan dilakukan setiap hari sampai situasi dan kondisi di Bangkalan kembali aman terkendali.

Kebijakan itu menyebabkan kemacetan panjang kendaraan bermotor di jalur menuju Surabaya. Pada Minggu (6/6) siang, kemacetan melampaui tiang tengah Jembatan Suramadu, atau sekitar tiga kilometer. 

Sebagian kendaraan yang mencoba menghindari kemaceran dengan beralih melalui Pelabuhan Penyeberangan Kamal, juga mengalami hal yang sama. Sebab, di pelabuhan tersebut juga diberlakukan penyekatan. Seluruh pengendara diperiksa sebelum masuk Dermaga II yang digunakan melayani penyeberangan Madura-Surabaya. 

"Kami terjebak macet setelah mencoba melalui penyeberangan untuk menghindari penyekatan di Suramadu," kata Haedar, salah seorang pengendara. 

Wali Kota Surabaya Ery Cahyadi, kepada wartawan di Pos Penyekatan Kedung Cowek, Surabaya, mengatakan penyekatan dilakukan setelah terjadi lonjakan cukup signifikan kasus positif Covid-19 di wilayah Bangkalan. Bahkan, dua tenaga medis di wilayah itu meninggal dunia hingga RSUD setempat, ditutup. 

"Di Bangkalan ada kasus positif Covid-19 yang cukup memprihatinkan, yakni di Kecamatan Bangkalan, Galis dan Arosbaya. Sehingga setelah melakukan rapat koordinasi termasuk dengan Pemprov Jatim, disepakati untuk dilakukan penyekatan," katanya. (OL-7)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi
Berita Lainnya