Headline

. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.

Fokus

Penurunan permukaan tanah di Jakarta terus menjadi ancaman serius.

Dua Kabupaten Sumbang Kasus DBD Tertinggi di Sulsel

Lina Herlina
06/6/2021 14:58
Dua Kabupaten Sumbang Kasus DBD Tertinggi di Sulsel
Demam Berdarah(Ilustrasi)

KOTA Makassar dan Kabupaten Sidenreng Rappang (Sidrap), Sulawesi Selatan, berdasrkan data Dinas Kesehatan Sulsel merupakan dua daerah di Sulsel sebagai penyumbang kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) tertinggi di Sulsel.

Menurut Kepala Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Dinas Kesehatan Sulsel, Erwan Tri Sulistyo data per 21 Mei 2021, Sidrap dan Makassar telah melaporkan atas peningkatan kasus yang terjadi.

“Berdasarkan laporan bulanan, di bulan April ada 304 kasus dengan 1 kematian dan di bulan Mei ada 227 dengan 3 kematian akibat penyakit DBD. Namun untuk bulan Mei, masih ada kabupaten yang belum melapor. Dan dari laporan survei langsung, nemang ada peningkatan kasus DBD,” kata Erwan.

Sayangnya, dia belum bisa menyebut jumlah kasus hingga awal Juni ini, dengan alasan pihak Dinas Kesehatan belum memperbarui data, lantaran masih banyak kabupaten belum melaporkan data terbarunya.

Karenanya, Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman, mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaannya terhadap penyebaran penyakit DBD, yang disebabkan oleh infeksi virus Dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti.

Baca juga : Gubernur Babel Akui Dana Desa Belum Digunakan Untuk Covid-19

"Mari kita bersama-sama untuk menggalakkan perilaku hidup sehat pada masyarakat hingga di tingkat desa dalam mencegah potensi penularan penyakit DBD. Terlebih saat ini masih dalam kondisi pandemi Covid-19. Sehingga kesehatan menjadi hal utama untuk diperhatikan," seru Sudirman.

Dia pun mengimbau semua masyarakat di Sulsel untuk meningkatkan kewaspadaannya dengan melakukan berbagai langkah pencegahan dan antisipasi sejak dini. Diantaranya dengan menerapkan gerakan 4M Plus.

4M Plus adalah menguras tempat penampungan air minimal satu minggu sekali, mengubur barang bekas yang dapat menjadi tempat berkembangbiaknya nyamuk, menutup tempat penampungan air supaya tidak dijadikan tempat perindukan nyamuk, serta memantau jentik secara rutin. Plus dengan menghindari gigitan nyamuk mengunakan pembasmi nyamuk atau menggunakan kelambu saat tidur.

"Metode 4M plus merupakan upaya efektif dari perilaku hidup sehat masyarakat untuk mencegah DBD," tutup Sudirman. (OL-2)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Baharman
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik