Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
TUJUH dari delapan korban insiden tenggelamnya KM Wicly Jaya Sakti (WJS) di perairan Tanjungjabung Timur, Jambi, berhasil ditemukan. Mereka ditemukan tewas mengapung di laut sekitar Pulau Berhala, Kabupaten Lingga, Kepulauan Riau.
Satu penumpang masih belum ditemukan, atas nama Berliana Meilani Fanida, 18 tahun. Dipimpin Kepala Basarnas Jambi Ibu Haris Al Husain, pencarian jasad Berliana asal Nipah Panjang, Tanjungjabung Timur, Jambi tersebut dilanjutkan Selasa ini (25/5).
"Dari delapan korban yang terdata hilang, tujuh berhasil ditemukan dalam pencarian semenjak Sabtu kejadian hingga Senin kemarin. Semua meninggal, ditemukan di sekitar periaran umum Pulau Berhala. Hari ini kita lanjutkan bersama tim dari Polairud Polda Jambi. Masih fokus di sekitar Pulau Berhala," kata Ibnu, Selasa (25/5).
Tujuh dari korban meninggal yakni, Nur Aida, 48 tahun, warga Nipah Panjang, Bunga Ateng, 54 tahun, Bunga Dewi, 37 tahun, dan Besse Safira, 5 tahun (ketiganya warga Desa Air Hitam Laut, Kecamatan Sadu, Tanjungjabung Timur.
Korban selanjutnya yakni Rosna Wati, 65 tahun, Dina Permata Sari, 18 tahun. Keduanya warga Singkep, Kabupaten Lingga, Provinsi Kepulauan Riau. Sedangkan satu orang lagi, atas nama Bilqis Ramadanian Fanida, 5 tahun, asal Nipah Pajang, Jambi.
Sementara itu, berdasarkan informasi yang dihimpun Media Indonesia, jasad para korban yang ditemukan, tidak satupun yang menggunakan pelampung. "Tidak pakai pelampung Bang," kata Humas Kantor Basarnas Jambi Luthfi.
Hal serupa juga disampaikan beberapa penumpang selamat yang berhasil dievakuasi awak kapal tunda TB Sabang XXI saat terapung di laut. Sebagian korban selamat mengaku selamat karena memegang drum plastik dan sejumlah barang-barang yang mengapung. (OL-13)
Baca Juga: Kapal Dihantam Ombak, 9 Penumpang Hilang
Kapal itu diluncurkan pada 1927 dan dilengkapi dengan sembilan senjata 15 sentimeter. Panjangnya 570 kaki (174 meter) dan bisa mencapai kecepatan tertinggi 32 knot (37 mph atau 59 km
KAPAL Motor (KM) Lebanon yang mengangkut 23 penumpang dilaporkan tenggelam di perairan Pulau Pura, Kabupaten Alor, Nusa Tenggara Timur (NTT), pada Selasa (20/8) sekitar pukul 18.00 Wita.
Menurut dia, seluruh tersangka itu diduga tidak melaksanakan tugas sesuai tanggung jawab masing-masing atau lalai sehingga menyebabkan orang lain meninggal dunia atau emlanggar pasal 360 KUH Pidana.
Perlu kerja sama banyak pihak untuk mengelola transportasi laut yang aman, sehingga tidak terjadi lagi kecelakaan kapal. Di antaranya Menhub, Polri, Pemda setempat, dan pemilik-pemilik kapal, semua harus dikumpulkan di tingkat pusat dan daerah.
Kapal ojek yang membawa sejumlah pemancing dari laut, mengalami dampak cuaca buruk dan ombak besar, hingga mesin kapal mati sebelum sampai ke pesisir.
Perlu ada tim SAR atau patroli yang memadai untuk mengawasi pergerakan kapal di wilayah perairan Jakarta. Mengingat, keselamatan penumpang adalah hal utama.
Kecelakaan lalu-lintas ini terjadi di depan Sendik BRI sekitar pukul 12.30 WIB saat cuaca cerah dan kondisi jalan raya ramai lancar
Tabung gas berasal dari Citeureup, Kabupaten Bogor. Rencananya tabung gas akan dikirim ke Desa Pesawahan di Kecamatan Takokak Kabupaten Cianjur.
Meledaknya tabung gas mengakibatkan sembilan orang menjadi korban. Dua orang meninggal dunia dan tujuh orang lainnya mengalami luka-luka.
Insiden kali ini bukan kejadian pertama tapi sudah beberapa kali namun belum pernah ada upaya pencegahan dari pihak terkait.
Usulan permohonan izin pemasangan palang pintu di perlintasan sebidang sudah dilayangkan kepada Kementerian Perhubungan sejak Juli 2023
Masyarakat yang merasa keluarganya menaiki kereta api jarak jauh Turangga dan commuterline Bandung Raya diharapkan menghubungi call center 121.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved