Headline

Presiden sebut negara butuh kepolisian tangguh, unggul, bersih, dan dicintai rakyat.

Fokus

Puncak gunung-gunung di Jawa Tengah menyimpan kekayaan dan keindahan alam yang luar biasa.

BMKG Bekali Wawasan Iklim dan Cuaca pada Petani Gunungkidul

Mediaindonesia.com
06/5/2021 12:15
BMKG Bekali Wawasan Iklim dan Cuaca pada Petani Gunungkidul
Sejumlah petani tengah mengikuti SLI yang diadakan BMKG.(Dok.BMKG)

PARA petani du Gunung Kidul, Yogyakarta mengaku senang dengan pelatihan Sekolah Lapang Iklim (SLI) yang digelar Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG). Pasalnya, dengan pelatihan itu mereka jadi bisa menentukan waktu tanam dan pada akhirnya mereka memetik keuntungan.

“Sebelum mengikuti SLI kami hanya membudidayakan tanaman pertanian tanpa pedoman khusus. Kami hanya melihat lingkungan yang ada, tetangga dan teman-teman yang seprofesi. Kami melihat (cara-cara) orang-orang terdahulu dalam budi daya pertanian,” kata Mijo, salah seorang petani.

Baca juga: BMKG: Gelombang Tinggi Capai 6 Meter, Waspadalah!

Mijo bersyukur karena ilmu yang didapat dalam SLI menambah wawasan dan pedoman mengenai kondisi iklim dan cuaca. Selama pendidikan, para petani diperkenalkan dengan alat-alat pengukur suhu dan curah hujan. Selain itu, mereka juga mendapat pengetahuan mengenai istilah-istilah dalam informasi iklim.

BMKG menyelenggarakan Sekolah Lapang Iklim (SLI) Operasional di Padukuhan Sawahan 2, Kelurahan Bleberan, Kepanewon Playen, Kabupaten Gunungkidul pada Rabu (5/5) lalu. Dalam pelatihan itu para petani diberi wawasan soal iklim dan cuaca.

Berdasarkan hasil Stasiun Klimatologi Sleman (BMKG) dalam pelaksanaan SLI Operasional di Padukuhan Sawahan 2 terjadi perubahan pemahamanan mengenai pola tanam dan cuaca. Hasilnya terjadi peningkatan panen kedelai sebesar 9% dibanding tahun sebelumnya.

Panen pada 2020 mencapai 1,4 ton per hektar dengan harga rata-rata Rp7 ribu per kilogram sehingga pendapatan 1 hektar sebesar Rp9,8 juta. Sedangkan, pada 2021 produktivitas (panen) mencapai 1,525 ton per hektar dengan harga jual Rp9.500 per kilogram sehingga pendapatan 1 hektar Rp14.487.500. Hasil produktivitas meningkat dan harga jual meningkat, petani tetap untung sebesar Rp4.687.500 per hektar.

Kepala BMKG Dwikorita mengatakan SLI merupakan program pelatihan yang digelar sejak 2011. Ia ingin SLI dapat mendorong petani bisa semakin melek teknologi dan ilmu keikliman sehingga meningkatkan produktivitas hasil pertanian.

“Petani di Playen, Gunung Kidul, ke depan harus bisa menembus pasar global sehingga secara langsung atau tidak mereka dapat menjadi pahlawan yang menyediakan kebutuhan pangan dalam negeri dan lintas negara,” pungkasnya.

Dwikorita mengatakan bahwa pada Agustus 2020 lalu BMKG juga telah menggelar SLI di tiga lokasi, di antaranya Kapanewon Gedangsari, Ponjong, dan Rongkop. Menurutnya, pelatihan yang digelar di tengah pandemi menjadi pengalaman baru bagi petani. (BMKG/A-1)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Maulana
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik