Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Dua Pemuda Kelahiran Tuban Gugur Bersama di KRI Nanggala-402

M Yakub
27/4/2021 20:14
Dua Pemuda Kelahiran Tuban Gugur Bersama di KRI Nanggala-402
Bupati Fahul Huda bersama istri mengunjungi rumah duka korban tenggelamnya KRI Nanggala 402, Raditaka Margiansyah di Desa Kesamben.(MI/M Yakub.)

DUA pemuda kelahiran Kabupaten Tuban, Jawa Timur, menjadi korban KRI Nanggala 402 yang tenggelam di Selat Bali. Keduanya ialah kru awak kapal buatan Jerman yang tenggelam tersebut.

Mereka ialah Raditaka Margiansyah, warga Desa Kesamben, Kecamatan Plumpang, Tuban, dan Ruswanto, asal Kecamatan Kerek. Namun, Ruswanto telah pindah domisili di wilayah Kabupaten Sidoarjo.

Bupati Tuban Fathul Huda bersama istrinya, Qodiriyah Fathul Huda, mendatangi rumah duka keluarga korban di Desa Kesamben, Plumpang. Bupati Huda menyampaikan duka cita yang mendalam dan berdoa semoga almarhum mendapatkan tempat terbaik di sisi Allah SWT.

"Semoga keluarga diberi kesabaran, ketabahan, dan yakin karena kematian secara tiba-tiba saat menjalankan tugas itu insya Allah mati syahid;" kata Bupati Huda, menguatkan keluarga korban. Ia juga menyampaikan bahwa Raditaka Margiansyah merupakan tulang punggung keluarganya. "Mudah-mudahan masih ada pendapatan terus yang berlanjut untuk kebutuhan sehari-hari karena korban merupakan anggota TNI AL," harapnya.

Sementara itu, ayah dari Raditaka, Mugiono, mengungkapkan, sebelum berangkat bertugas pada Selasa (6/4), anaknya berpesan agar keluarganya lebih menjaga kesehatan dan hati-hati terlebih ibunya dalam kondisi sakit. "Karena biasanya kalau pulang tugas pasti langsung mengantarkan ibunya untuk berobat," jelasnya.

Diketahui, setelah sebelumnya KRI Nanggala 402 dinyatakan hilang kontak pada Rabu (22/4). Kemudian dari hasil pencarian diumumkan langsung Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dan Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Yudo Margono lewat konferensi pers secara virtual. Dinyatakan, bahwa 53 awak kapal selam bersejarah itu dinyatakan on eternal patrol alias istilah dalam kemaritiman yang berarti pergi untuk tugas patroli selamanya dan tidak akan kembali. (OL-14)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya