Headline
BANGSA ini punya pengalaman sejarah sangat pahit dan traumatis perihal kekerasan massal, kerusuhan sipil, dan pelanggaran hak asasi manusia
BANGSA ini punya pengalaman sejarah sangat pahit dan traumatis perihal kekerasan massal, kerusuhan sipil, dan pelanggaran hak asasi manusia
SEORANG bangsawan keraton Kasepuhan Cirebon, Jawa Barat, Panembahan Angkawijaya, menyingkir ke Kabupaten Brebes Jawa Tengah, lantaran terjadi konflik dalam internal Kasepuhan Cirebon. Dalam pengasingannya Angkawijaya melakukan dawah Islam hingga mangkat dan dimakamkan di pinggir timur Sungai Cisanggarung, tepatnya Desa Losari Lor, Kecamatan Losari, Kabupaten Brebes, yang merupakan perbatasan Jawa Tengah-Jawa Barat.
Makam Panembahan Angkawijaya atau dikenal juga sebagai Panembahan Losari merupakan salah satu cagar budaya di Kabupaten Brebes. Bagian depan makam tersebut merupakan permakaman umum. Masuk ke dalam lagi, ada sejumlah bangunan serta tempat parkir kendaraan bagi peziarah. Juga terdapat gapura, musala, sumur, serta tempat peristirahatan yang juga digunakan tempat musyawarah para pengurus makam.
Kompleks makam Panembahan Angkawijaya terpisah dan berada di ujung timur. Untuk masuk ke cungkup makam apalagi masuk ke inti makam, tidak sembarangan orang bisa masuk karena harus ada izin khusus dari pengurus makam. Sama seperti lazimnya tempat permakaman umat islam, warga yang berkunjung selain berziarah juga memanjatkan doa-doa serta membaca ayat-ayat suci Alquran atau bertadarus.
Menurut juru kunci makam Panembahan Angkawijaya, Subekti, 47, ada sejumlah bangunan seperti gapura yang dulunya berjumlah tiga dibongkar satu dan sekarang tinggal dua. "Karena tidak bisa dimasuki kereta kencana setiap kali ada acara kirab, terpaksa ada gapura yang dibongkar," ujar Subekti, Minggu (25/4/).
Kepala Bidang (Kabid) Kebudayaan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Brebes Wijanarto menuturkan Panembahan Angkawijaya menyaru sebagai masyarakat biasa dan melakukan proses dakwah penyebaran agama Islam di wilayah Losari. "Sang pangeran mendirikan perkampungan sendiri meski saat itu pada abad ke-15 sudah banyak perumahan oriental di wilayah Losari. Waktu itu juga sudah ada bandar pelabuhan besar," tutur Wijanarto.
Menurut Wijanarto, selain ahli agama Panembahan Angkawijaya juga ahli budaya dan seni. Hasil kreasi lain darinya yaitu menciptakan kereta kencana yang kini tersimpan di Kasultanan Kasepuhan Cirebon. "Panembahan Angkawijaya juga pencipta motif batik corak Mega Mendung, corak Gringsing, yang merupakan corak batik yang menjadi ikonis wilayah Cirebon dan pesisir barat Laut Jawa," terang Wijanarto.
Wijanarto menyebut, Angkawijaya anak dari perkawinan Ratu Wanawati (Cirebon) dengan anak keturunan raja (Demak), Pangeran Dipati Carbon. "Panembahan Angkawijaya atau Pangeran Losari itu menyingkir dari kehidupan keraton karena tidak ingin terkungkung dengan sistem kehidupan kerajaan yang serbagemerlap," ucap Wijanarto yang juga dikenal sebagai sejarawan pantura itu. (OL-14)
Gubernur Jabar mengimbau kepada warga Jabar untuk tetap menjaga keharmonisan dan kebersamaan di tengah aksi solidaritas.
PETUGAS gabungan melakukan pencarian macan tutul yang lepas dari kandang karantina Lembang Park and Zoo. Pencarian dibagi dalam tiga tim yang terdiri atas dokter hewan,
PULUHAN rumah di Desa Mayangan Kecamatan Legonkulon Kabupaten Subang, Jawa Barat (Jabar) rusak diterjang angin kencang dan gelombang pasang.
HARGA beras premium di sejumlah pasar tradisional di wilayah Priangan Timur, Jawa Barat, merangkak naik. Kenaikan beras diduga terjadi akibat pasokan menipis
FORUM Kepala Sekolah SMA Swasta Jabar menilai aturan Gubernur Jawa Barat (Jabar) Dedi Mulyadi soal rombongan belajar (rombel) menabrak undang-undang (UU).
Sekolah Rakyat dilaksanakan di Gedung BLK Rancamulya. Seluruh fasilitas sudah disediakan pemerintah, mulai dari fasilitas pembelajaran, tempat tinggal, makan dan perlengkapan sekolah.
Jelajahi Bukit Patenggeng di Purwakarta, destinasi alam sejuk dengan panorama menawan. Temukan kaitannya dengan legenda Sangkuriang.
Ketiga kepada daerah itu adalah Gubernur Jabar Dedi Mulyadi, Gubernur DIY Sri Sultan Hamengkubuwono X, dan Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman.
Kegiatan ini masih merupakan rangkaian peringatan HUT ke-80 Republik Indonesia, yang digelar secara nasional di 7.625 kecamatan se-Indonesia,
GUBERNUR Jawa Barat (Jabar) Dedi Mulyadi rupanya gentar saat digugat oleh delapan organisasi sekolah swasta terkait jumlah siswa maksimal dalam rombongan belajar (rombel).
Sementara itu, bibit siklon tropis 93W di timur Filipina berpotensi persisten dengan arah gerak ke barat laut, membawa dampak di wilayah timur Indonesia.
DEWAN Pengurus Daerah (DPD) Ikatan Keluarga Alumni Lemhannas Republik Indonesia (IKAL RI) Provinsi Jawa Barat menyoroti berakhirnya Munas V IKAL dalam kondisi deadlock.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved