Headline

RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian

Fokus

Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.

Sumsel Kejar Rencana Ekspor Beras karena Produksi Melimpah

Dwi Apriani
04/4/2021 21:15
Sumsel Kejar Rencana Ekspor Beras karena Produksi Melimpah
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo.(MI/Dwi Apriani.)

GUBERNUR Sumatra Selatan Herman Deru terus menggencarkan rencana ekspor pangan. Kehadiran Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo ke Palembang pun tidak disia-siakannya. Gubernur Sumsel meminta dukungan atas rencana tersebut.

Komoditas pangan yang ingin diekspor yaitu beras dari petani di Sumsel. Herman Deru menjelaskan, rencana ekspor beras ini bukan tanpa alasan, sebab surplus beras di Sumsel sangat besar.

Ketersediaan beras sebesar 2,7 juta ton GKG di Sumsel. Padahal kebutuhan hanya sekitar 850 ribu ton, sehingga surplus beras tercatat sebanyak 1,8 juta ton GKG.

Herman Deru mengatakan, selama ini ada beberapa komoditas asal Sumsel yang telah ekspor, seperti karet, sawit, dan kopi. "Yang kami kejar ini agar bisa ekspor bidang produk pangan. Kami ingin beras Sumsel juga diekspor," ucapnya di Palembang, Minggu (4/4).

Diakuinya, sejumlah komoditas yang telah diekspor seperti karet, sawit, dan kopi dilakukan melalui Lampung. Karena itu, pihaknya mendorong percepatan pembangunan Pelabuhan Tanjung Carat.

Keinginan Gubernur Sumsel untuk melakukan ekspor beras juga sangat beralasan karena produksi pangan di Sumsel sangat berlimpah. Berdasarkan data ketersediaan dari 15 pangan strategis di Sumsel sejauh ini tidak perlu dikhawatirkan.

Ketersediaan pangan tampak melimpah pada 2020, baik beras maupun telur. Untuk komoditas telur sebanyak 132.531 ton sedangkan yang dibutuhkan hanya 47.788 ton. Artinya, ada surplus sebesar 98.389 ton.

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menyetujui beras asal Provinsi Sumatra Selatan menjadi salah satu pangan yang menjadi komoditas ekspor. "Ini sedang kami bicarakan dengan Bapak Gubernur. Pak Gubernur memperlihatkan varietas-varitas tertentu dan kami dukung. Kita persiapkan semuanya. Kita boleh ekspor, boleh impor. Semua negara juga begitu, karena ini perdagangan dan kepentingan global yang biasa terjadi," ungkapnya.

Pihaknya juga menilai produksi hasil pertanian di Sumsel berlebihan serta memiliki akselerasi yang cukup baik dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. "Sumsel punya kelebihan produktivitas hasil pertanian. Overstock ini bisa kita lempar (ekspor) ke luar untuk negara-negara tertentu yang membutuhkan dan seperti itu kita persiapkan," pungkasnya. (OL-14)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik