Headline

Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.

Fokus

Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.

Dana Desa Banyak Tersedot Kegiatan Penanganan Covid-19

Benny Bastiandy
04/4/2021 11:54
Dana Desa Banyak Tersedot Kegiatan Penanganan Covid-19
Ilustrasi covid-19(Dok MI)

KEBUTUHAN dana desa tahun ini di Desa Ciherang, Kecamatan Karangtengah, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, masih banyak tersedot untuk penanganan dampak covid-19. Utamanya untuk alokasi bantuan langsung tunai serta kegiatan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM).

Kepala Desa Ciherang, Nyayang Sarip, menjelaskan ada tiga sektor kegiatan prioritas yang anggarannya dialokasikan dari dana desa. Tiga sektor itu yakni pembangunan infrastruktur, pemberdayaan masyarakat, serta kegiatan adaptasi kebiasaan baru.

"Cuma sekarang ada Instruksi Menteri Desa dan PDTT serta Menteri Dalam Negeri bahwa dana desa untuk tahun 2021 difokuskan kepada PPKM dan pemberian BLT," kata Nyayang kepada mediaindonesia.com, Minggu (4/3).

Tahun ini dana desa yang diterima Desa Ciherang sebesar lebih kurang Rp1.045.000.000. Dari anggaran tersebut, kata Nyayang, hampir separuhnya tersedot kegiatan pengendalian covid-19 terdiri dari penyaluran BLT serta kegiatan PPKM.

"Untuk BLT itu dialokasikan sebesar Rp403.000.000 dan untuk PPKM sebesar Rp105.000.000," jelas Nyayang.

Rincian untuk BLT, kata Nyayang, jumlah penerimanya berdasarkan hasil kesepakatan musyarawah desa terdata sebanyak 112 keluarga penerima manfaat (KPM). Masing-masing KPM menerima BLT sebesar Rp300 ribu per bulan selama 12 bulan.

"Kalau untuk kegiatan PPKM dialokasikan minimal 8% dari total dana desa. Kalau dihitung sekitar Rp105.000.000. Jadi untuk penyaluran BLT dan PPKM saja sudah lebih dari Rp500 juta," tutur Nyayang.

Kegiatan lain yang anggarannya menggunakan dana desa yakni pemberdayaan masyarakat. Bentuk kegiatannya meliputi pemberdayaan posyandu, pengendalian stunting, PKK, serta kegiatan lain yang menyentuh sektor kesehatan dan pemberdayaan masyarakat. Termasuk dialokasikan juga pembelian mobil sampah
sekitar Rp165 juta.

"Nah untuk kegiatan pembangunan infrastruktur, kita cukup kehabisan dana. Kalau tidak salah, melihat dari APBDesa, itu tinggal tersisa sekitar Rp93 juta untuk infrastruktur. Kita akan gunakan anggaran Rp93 juta ini memperbaiki jalan rusak," pungkas Nyayang.

Dana desa yang dialokasikan pemerintah pusat tahun ini untuk Kabupaten Cianjur sebesar Rp430.246.084.000. Nilainya bertambah dibanding dana desa tahun lalu sebesar Rp423.935.085.000.

baca juga: Pelaku Pariwisata di Belitung Mulai Divaksinasi

Kepala DPMD Kabupaten Cianjur, Ahmad Danial, mengatakan BLT dana desa dialokasikan selama 12 bulan. Besaran masing-masing penerima atau keluarga penerima manfaat (KPM) tergantung kesepakatan masing-masing desa sesuai hasil musyawarah.

"BLT harus dianggarkan selama 12 bulan. Silakan untuk penentuan KPM-nya dilaksanakan melalui musyawarah desa," kata Danial.

Danial menyebutkan ada tiga prioritas pengalokasian dana desa. Ketiga prioritas itu yakni adaptasi kebiasaan baru, padat karya, serta program strategis.

"Untuk penanganan covid-19 alokasinya sebesar 8%," pungkasnya. (OL-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya