Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Pembangunan Pascagempa Sulbar Harus Masukkan Aspek Mitigasi

Atalya Puspa
31/3/2021 18:51
Pembangunan Pascagempa Sulbar Harus Masukkan Aspek Mitigasi
Pengungsi gempabumi Mamuju tinggal di tenda pengungsian(Antara/Akbar Tado)

DALAM rangka percepatan program rehabilitasi dan rekonstruksi pascagempa magnitudo 6,2 Sulawesi Barat, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) meminta agar seluruh proses mulai dari perencanaan hingga pembangunan kembali infrastruktur yang rusak agar selalu menerapkan konsep ‘Build Back Better’ dengan memperhatikan kajian lebih lanjut berbasis mitigasi bencana.

Menurut Kepala BNPB Doni Monardo, hal itu penting dilakukan mengingat wilayah Provinsi Sulawesi Barat memiliki ragam potensi bencana yang tinggi dan berisiko menimbulkan kerusakan hingga mengakibatkan jatuhnya korban jiwa.

“Build back better, ya. Membangun lebih baik. Kita ingin dan harapkan bahwa perencanaan dalam pembangunan ini harus betul-betul memperhitungkan mitigasi terhadap bencana,” tegas Doni dalam keterangan resmi, Rabu (31/3).

Lebih lanjut, Doni menilai, pembangunan dan penataan ruang sejumlah infrastruktur, sarana, dan prasarana milik Pemerintah Daerah Provinsi Sulbar yang mengalami kerusakan, baik ringan hingga berat akibat gempabumi yang terjadi pada 15 Januari 2021 itu harus kembali dikaji lebih lanjut.

Dalam hal ini, pengkajian model infrastruktur menurut Doni, perlu melibatkan beberapa komponen terkait baik dari level Pemerintahan Pusat maupun Pemerintah Daerah setempat hingga pakar dan peneliti.

Baca juga : Tatap Muka Semua Jenjang Sekolah, Ganjar: Semua Jenjang Kami Oke

Hal itu dimaksudkan untuk melihat apakah bangunan yang mengalami kerusakan itu masih layak diperbaiki dan dibangun kembali atau tidak, sehingga kemudian tidak menimbulkan dampak yang lebih besar apabila terjadi fenomena alam seperti gempabumi.

“Harus dikaji lagi oleh tim gabungan dari BMKG, Badan Geologi, ATR BPN dan beberapa peneliti,” jelas Doni.

Adapun penyelenggaraan pembangunan berbasis mitigasi tersebut menurut Doni adalah sebagaimana yang menjadi perintah dari Presiden Joko Widodo pada saat membuka Rapat Koordinasi Nasional Penanggulangan Bencana pada tanggal 3 Maret 2021.

Sehingga apa yang telah menjadi arahan Kepala Negara tersebut hendaknya dapat dilaksanakan sebaik mungkin dalam rangka melindungi warga negara. 

“Pembangunan harus memikirkan dan memperhitungkan masalah risiko. Dan ini perintah Presiden Joko Widodo saat membuka Rakornas PB 2021,” pungkas Doni. (OL-7)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi
Berita Lainnya