Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
WAKIL Ketua DPRD DIY, Huda Tri Yudiana menilai positif, diizinkannya perguruan tinggi di DIY untuk memulai pembelajaran tatap muka. Sebab membawa dampak ekonomi yang cukup besar bagi DIY.
"Saya mendukung penuh kebijakan tersebut karena selain meningkatkan kualitas pendidikan juga akan mendukung perekonomian di DIY," ujar Huda, Rabu (24/3).
Huda menyebut, pandemi Covid-19 sangat berdampak besar bagi perekonomian DIY. Pasalnya, PDRB DIY lebih dari 60 persen bertumpu pada sektor kampus dan pariwisata.
Kawasan di sekitar kampus juga sangat terdampak karena indekos mahasiswa banyak kosong, bahkan ada yang dijual. Warung makan dan ekonomi pendukung kampus lainnya juga sepi.
"Dibukanya kembali kuliah tatap muka merupakan cara untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi DIY," kata dia.
Huda juga meminta pihak kampus harus betul-betul mempersiapkan pembelajaran tatap muka secara matang. Persiapan protokol kesehatan, sarana prasarana, hingga koordinasi dengan warga sekitar kampus maupun stakeholder terkait harus telah dilakukan sebelum pembelajaran tatap muka dimulai.
"Selain itu, pemda perlu mendukung dengan memprioritaskan vaksinasi untuk civitas akademika yang terlibat," terang dia.
Program vaksinasi untuk para dosen, karyawan, dan civitas akademika perlu didahulukan. Pasalnya, mereka akan berhadapan dengan mahasiswa dari
berbagai daerah. (OL-13)
Baca Juga: Anies Nonaktifkan Kepala BPPBJ DKI Blessmiyanda
Apa saja yang membuat mahasiswa tingkat akhir rentan mengalami hopelessness?. Mari kita lihat dari dua sisi: internal dan eksternal.
Program kuliah online bisa menjadi alternatif cara bagi para pekerja untuk meraih gelar sarjana. Seperti apa prosesnya?
Bunga peony sendiri biasa dikenal dengan bunga yang menjadi simbol dari kekayaan dan kemakmuran karena bunga ini hanya ditanam di taman istana pada zaman dahulu.
Kultur akademik kerap dipandang sebagai penyelesaian kewajiban kerja semata sehingga upaya ini bertentangan dengan perwujudkan pendidikan tinggi yang berkualitas.
Tak hanya mengajar, Widiastuti juga aktif menerbitkan karya, salah satunya buku terbaru dari luaran disertasinya berjudul Sekolah Bertransformasi, Guru Berdedikasi 2024.
ESMOD Jakarta kembali menggelar acara terbesar mereka, Creative Show 2024.
Di tengah-tengah padatnya aktivitas kuliah, nongkrong dekat kampus jadi kegiatan tambahan para mahasiswa.
Pancasila dan khilafah tidak bisa hidup berdampingan di Indonesia. Salah satunya harus dikorbankan.
SOSOK Prof Yudian Wahyudi menjadi salah satu lulusan pesantren yang berhasil di dunia akademik. Dari Pesantren Termas di Pacitan, Jawa Timur.
Adapun pada pilkada 2007 dan 2012, partisipasi pemilih mencapai sekitar 65 persen. Sedangkan pilkada 2017 jumlahnya meningkat lebih dari 70%.
KEPALA Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Pol Suhardi Alius mengatakan radikalisme tidak boleh dibiarkan tumbuh di lingkungan kampus.
"Saya kira tahun ini dimungkinkan perguruan tinggi dibuka. Saya kira dengan cara terbatas, kapasitasnya terbatas, kemudian jamnya terbatas, kemudian mata kuliahnya terbatas," kata Ariza
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved