Gabah Melimpah, Petani Tolak Impor Beras

Lilik Darmawan
23/3/2021 19:37
Gabah Melimpah, Petani Tolak Impor Beras
Petani merontokan gabah dari tanaman padi yang dipanen.(DOK MI)

MEMASUKI panen raya di sejumlah wilayah di Jawa Tengah (Jateng) bagian selatan, harga gabah anjlok. Harga gabah kering panen (GKP) saat sekarang mencapai Rp3.500 per kilogram (kg). Sebab, saat sekarang tengah panen raya di sejumlah wilayah di Jateng selatan seperti Cilacap, Purbalingga dan Banyumas.

Salah seorang petani di Sampang, Cilacap, Sunaryo, 53, mengungkapkan bahwa harga gabah saat sekarang semakin merosot mencapai Rp3.500 per kg.

"Padahal, bulan lalu masih tinggi, mencapai Rp4.200 per kg. Anjloknya harga gabah karena saat sekarang melimpah. Masak dengan harga yang anjlok seperti ini, mau impor. Bagaimana dengan nasib petani nantinya, apakah tidak kasihan," katanya, Selasa (23/3).

Sementara Ketua Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Sri Jaya Jatilawang, Banyumas, Sartam, mengatakan bahwa petani saat ini masih kesulitan menjual harga gabah. Pasalnya, gabah di pasaran melimpah. "Masak gabah melimpah di pasaran, pemerintah malah mau impor. Belum ada impor  saja, harga anjlok hingga Rp3.500 per kg, bagaimana nanti kalau ada impor," ujarnya.

Sementara petani dan anggota Persatuan Penggilingan Padi (Perpadi) Purbalingga melakukan aksi menolak impor beras. Mereka menyatakan penolakan karena harga gabah kian anjlok.

"Apakah tidak kasih pada petani, kalau harga anjlok seperti sekarang ini. Gabah masih sangat melimpah, untuk apa impor," kata Sekretaris Perpadi Purbalingga, Rohmad. (OL-15)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Widhoroso
Berita Lainnya