Headline
Putusan MK dapat memicu deadlock constitutional.
INDUSTRI teksil alat tenun bukan mesin (ATBM) di kawasan pantai utara (Pantura) Kabupaten/Kota Tegal, Pemalang dan Pekalongan, Jawa Tengah, mengeluhkan kelangkaan sekaligus mahalnya bahan baku. Akibatnya, industri teksil alat tenun tersebut sudah tutup sekitar 25 persen. Hal itu disampaikan salah satu produsen sarung ATBM di Kota Tegal, pemilik PT Asaputex Jaya, Jamaludin Al Katiri, Minggu (14/3). Jamal menuturkan bahan baku ATBM mulai sulit diperoleh sejak Desember 2020.
"Selain barangnya sulit diperoleh harganya juga mahal," kata Jamaludin.
Ia menyebutkan, bahan baku berupa serat kayu rayon yang dijadikan benang harganya melambung tinggi dari sebelumnya hanya Rp8 juta per bal menjadi Rp13 juta per bal.
"Kenaikan yang tidak wajar ini sudah terjadi dalam waktu satu bulan. Padahal bahan bakunya diproduksi di dalam negeri," terang produsen sarung terbesar di Kota Tegal tersebut.
Jamaludin menerangkan langka dan mahalnya bahan baku tersebut terjadi karena banyak penjual bahan baku yang lebih mementingkan ekspor ketimbang memenuhi kebutuhan dalam negeri. Padahal permintaan sarung ATBM Kota Tegal dari pasar luar negeri masih cukup tinggi.
"Ekspor naik dua sampai tiga kali lipat, namun bahan bakunya semakin sulit, terutama setelah Januari, Februari. Jadi kita tidak bisa berbuat apa-apa. Kita beli ke pedagang yang stoknya terbatas, dan harganya mahal," keluhnya.
Kelangkaan dan mahalnya harga bahan baku tersebut membuat 25 persen industri sarung ATBM di Kota Tegal dan sekitarnya terpaksa menghentikan produksi.
"Padahal jumlah industri ATBM di wilayah Pantura ada di atas 250 pabrik yang setiap pabriknya ada yang 300 mesin. Dari jumlah itu 25 persennya tutup," jelasnya.
Jamaludin meminta pemerintah pusat segera mengambil langkah untuk mengatasi permasalahan tersebut. Jika tidak, akan semakin banyak industri ATBM yang akan gulung tikar.
"Saya dapat infor dari teman-teman, kalau nanti sebelum Ramadan belum ada juga bahan bakunya, kemungkinan akan beramai-ramai menghentikan usaha. Jadi selagi ada waktu tolong pemerintah turun tangan. Pentingkan dulu kepentingan dalam negeri, daripada ekspor," tegasnya.
baca juga: Pemkot Makassar Kerja Sama Dengan BBWS Tanggulangi Banjir
Ia berpandangan, industri ATBM perlu diselamatkan karena menjadi tempat banyak orang yang menggantungkan hidup. Selain itu, sarung ATBM dari Tegal juga sudah menembus pasar luar negeri.
"Kalau dari Tegal sampai Pemalang saja, jumlah pengrajinnya itu bisa sampai 100 ribu orang, itu belum termasuk tukang tali dan lain-lain, mungkin bisa di atas 300 ribu orang," paparnya..
Menurut dia, PT Asaputex Jaya memiliki kapasitas produksi 300 hingga 600 potong per hari dan itu baru memenuhi 30 persen dari total permintaan.
"Kalau industri seluruh Pantura digabung, produksinya bisa 10.000 potong per hari. Tolong pemerintah bantu kami secepatnya," pungkasnya. (OL-3)
INDRAMAYU tak hanya terkenal dengan kelezatan mangganya, tapi kini juga menjadi saksi tumbuhnya semangat wirausaha baru di kalangan ibu-ibu rumah tangga.
Sosialisasi ini bertujuan memberikan wawasan mengenai pentingnya identifikasi dan pengelolaan risiko dalam menjalankan usaha, terutama di sektor kuliner.
Kegiatan yang dipadati ribuan warga ini disambut antusias oleh pelaku UMKM yang membuka lapak di sepanjang area bebas kendaraan tersebut.
Pelibatan UMKM dalam event internasional semacam ini bukan hanya soal transaksi ekonomi, tetapi juga bagian dari kampanye hidup sehat dan penguatan identitas budaya lokal.
PT Astra Agro Lestari mendorong peran pemuda dalam mengembangkan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Kawasan perkebunan kelapa sawit.
Lokapasar khusus produk rumah tangga dan gaya hidup atau home and living, Renos, menggelar Renos Fair 2025 berkolaborasi dengan Semasa Piknik.
Cuaca ekstrem kembali berpotensi di tujuh daerah di Jawa Tengah yakni Cilacap, Banyumas, Purbalingga, Banjarnegara, Kebumen, Wonosobo dan Bumiayu.
Pada pagi cuaca umumnya cerah-berawan, namun memasuki siang, sore hingga awal malam hujan ringan-sedang mengguyur tersebar tidak merata.
Pada 2025 ini, Pemprov Jateng telah memberikan beasiswa bagi anak tidak sekolah (ATS) sebanyak 1.100 anak putus sekolah atau rentan putus sekolah di SMA, SMK dan SLB.
Perempuan yang memiliki warung di Pantai Kertosari tersebut acap menghadapi terjangan air laut yang masuk ke warungnya. Terutama ketika air laut mulai pasang pagi atau siang hari.
Gelombang tinggi di perairan Jawa Tengah juga menjadi ancaman serius terhadap kegiatan pelayaran karena cukup berisiko tinggi.
Pada 2023, sektor manufaktur menjadi kontributor terbesar terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB), yakni sebesar 34,03%.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved