Headline

DPR klaim proses penjaringan calon tunggal hakim MK usulan dewan dilakukan transparan.

Menteri Investasi Ajak Usaha Besar Libatkan UMKM

Ihfa Firdausya
21/8/2025 18:07
Menteri Investasi Ajak Usaha Besar Libatkan UMKM
Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Rosan P. Roeslani dalam acara Forum Peningkatan Kompetensi UMKM di Kantor Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM, Jakarta, Kamis (21/8/2025).(MI/Ihfa Firdausya)

MENTERI Investasi dan Hilirisasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Rosan P. Roeslani mendorong para pengusaha besar untuk menjalin kemitraan dengan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Tujuannya untuk membantu para UMKM naik kelas.

Pihaknya juga sudah mewajibkan perusahaan yang menerima insentif, terutama insentif fiskal untuk bekerja sama dengan UMKM.

"Kita minta kepada para pengusaha besar dalam maupun luar negeri yang mendapatkan fasilitas insentif fiskal atau perpajakan baik dalam bentuk tax holiday, tax allowance, maupun masterlist pengimpor barang-barang modal, agar mereka juga bekerja sama dalam usahanya, operasionalnya di Indonesia," ungkap Rosan dalam acara Forum Peningkatan Kompetensi UMKM di Kantor Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM, Jakarta, Kamis (21/8).

"Terutama di tempat-tempat yang mereka melakukan operasionalnya. Jadi UMKM yang diberikan prioritas adalah UMKM yang di mana perusahaan tersebut melakukan operasionalnya," imbuhnya.

Upaya menyandingkan dunia usaha besar dengan UMKM juga dilakukan melalui acara Forum Peningkatan Kompetensi UMKM tersebut. Secara simbolis, ada 10 perusahaan besar yang menandatangani perjanjian kerja sama dengan UMKM dengan nilai mencapai Rp57,8 miliar.

Kementerian Investasi juga memberikan atensi terhadap UMKM dari penyandang disabilitas. Dari 10 perusahaan besar tersebut, ada dua perusahaan yang bekerja sama dengan UMKM disabilitas, yakni Mayora dan Chandra Asri.

"Peran untuk pengusaha disabilitas juga kami memang mencanangkan kalau bisa tidak hanya 10%, 20%, tapi bisa terus meningkat. Kami juga mendorong terutama bank-bank Himbara untuk memberikan hak yang sama kepada kaum disabilitas. Alhamdulillah direspons sangat baik oleh baik oleh bank-bank Himbara, Mandiri, BNI, BRI, Bank Syariah Indonesia, dan BTN," ungkap Rosan yang juga mempunyai staf khusus dari kalangan disabilitas.

Dengan meningkatkan kapasitas UMKM, Rosan ingin jumlah UMKM terus menurun. Artinya para UMKM semakin banyak yang naik kelas.

"Saya inginnya UMKM kita ke depannya itu lebih sedikit karena harus naik kelas. Masa UMKM terus? Jadi kalau angkanya makin berkurang, kami justru makin senang," ujar Rosan.

"UMKM naik kelas jadi pengusaha kecil. Pengusaha kecil naik kelas jadi pengusaha menengah. Pengusaha menengah naik kelas jadi pengusaha besar. Pengusaha besar harus kembali lagi men-support UMKM dan usaha kecil," imbuhnya.

Rosan pun memastikan acara Forum Peningkatan Kompetensi UMKM akan terus berkesinambungan.

Sekretaris Kementerian Investasi dan Hilirisasi/Sekretaris Utama BKPM Heldy Satrya Putera menambahkan, selain kemitraan, Forum Peningkatan Kompetensi UMKM juga menghadirkan bazar UMKM, talkshow, hingga santunan untuk disabilitas.

Acara diikuti  oleh 105 peserta UMKM termasuk 25 UMKM penyandang disabilitas. Bazar UMKM melibatkan sektor kuliner, fesyen, kecantikan, serta sembako murah.

"Sementara talkshow peningkatan kompetensi UMKM menghadirkan para pembicara dari kementerian/lembaga, praktisi perbankan, dan profesional dengan fokus peningkatan kompetensi UMKM di bidang beauty & wellness serta produsen kriya," kata Heldy. (E-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Putri yuliani
Berita Lainnya