Headline

Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.

Fokus

Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.

Penipuan Berkedok Bansos Resahkan Warga Malang

Bagus Suryo
09/3/2021 10:02
Penipuan Berkedok Bansos Resahkan Warga Malang
Ilustrasi-Petugas dari Pos Indonesia saat menyalurkan bansos tunai Rp.300 ribu kepada warga RW.05, Kenari , Jakarta, Rabu (6/1/2021) ((MI/Andri Widiyanto)

PEMERINTAH Kota (Pemkot) Malang, Jawa Timur, meningkatkan patroli siber mengantisipasi penipuan mencatut nama Pemkot dan menggunakan akun media sosial palsu wali kota. Baru-baru ini masyarakat melaporkan adanya modus penipuan berkedok membagikan bantuan sosial hibah APBN dan APBD mencatut institusi Pemkot Malang.

Pelaku menghubungi warga melalui pesan WhatsApp mengaku akan menyalurkan bantuan pemerintah sembari meminta data pribadi dan nomor rekening. Sasarannya pengasuh pesantren dan taman penidikan alquran. 

"Masyarakat agar selalu waspada terhadap berbagai modus penipuan," tegas Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota Malang, Muhammad Nur Widianto, Selasa (9/3).

Karena itu Widianto mengimbau masyarakat agar berhati-hati bila menemukan modus penipuan seperti itu.

"Konfimasi terlebih dahulu, jangan mudah percaya," imbuhnya.

Selain itu, tim patroli siber Diskominfo menemukan akun palsu mencatut nama Wali Kota Malang Sutiaji. Pemilik akun palsu itu ditengarai membangun citra buruk di media sosial sehingga merugikan sang wali kota. Temuan ini bukan yang pertama kali, sebelumnya petugas menekan kasus serupa.

"Saya sudah lama tidak menggunakan facebook. Sudah kurang lebih tiga tahunan. Ini tiba-tiba ada yang menggunakan akun facebook tersebut, padahal sudah off," tegas Sutiaji.

Sutiaji mengaku dirinya, keluarga dan Kota Malang sangat dirugikan atas ulah pelaku yang tidak bertanggung jawab tersebut.

"Karena apa pun yang diunggah akan memberi persepsi bahwa itu benar saya padahal bukan," tuturnya.

baca juga: Terjadi Penambahan Kasus Covid-19 di DIY

Untuk itu Diskominfo diminta segera mengklarifikasi bahwa akun tersebut bukan akun resmi milik Sutiaji.Dalam kasus ini Kadiskominfo Muhammad Nur Widianto sudah melakukan tindakan. Kendati belum mengarah pelaporan ke polisi, pihaknya berusaha membangun kesadaran dan literasi agar publik bijak bermedsos. Akan tetapi, ia mengingatkan proses hukum bisa menjerat siapa saja yang memang beriktikad tidak baik dengan modus pemalsuan akun atau melakukan hack atas sosmed orang lain. 

"Sekali lagi saya informasikan dan saya tegaskan ini akun palsu dan bukan facebook milik Wali kota Malang," pungkas Widianto.(OL-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya