Headline
Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.
Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.
LILIBA menjadi kelurahan pertama di Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur, yang memanfaatkan teknologi Closed Circuit Television (CCTV) untuk memantau aktivitas pembuangan sampah.
Sebanyak tiga kamera pengawas dipasang di dekat dua tempat pembuangan sampah sementara (TPS) dan kantor lurah untuk memastikan tidak ada sampah medis, bangkai ternak, dan dahan pohon dibuang di tempat pembuangan sampah tersebut.
Lurah Liliba Viktor Makoni mengatakan tiga kamera pengawas tersebut memudahkan kelurahan melakukan pengawasan terhadap kriteria sampah yang dibuang warga ke tempat sampah
Tiga kemera itu beroperasi selama 24 jam dan dimonitor dari telepon genggam.
"Jika ada warga yang membuang bangkai atau sampah yang tidak sesuai peruntukannya, kami akan cari orangnya dan dia harus bertanggung jawab," kata Viktor Makoni kepada wartawan, Sabtu (6/3).
Baca juga: Buang Sampah Sembarangan di Sukabumi Sanksi Administratif Menanti
Viktor mengatakan, Kelurahan Liliba baru saja selesai membangun TPS baru atas swadaya masyarakat berukuran 8x3 meter dan serta tinggi 1,5 meter yang sudah memisahkan antara sampah organik dan anorganik, sedangkan di samping tempat sampah dibangun taman bunga.
Saat ini, Kota Kupang sedang menghadapi persoalan sampah yang lumayan rumit akibat warga tidak taat membuang sampah secara benar. Banyak pengemudi mobil dan pengendara sepeda motor membuang sampah sembarangan di sisi jalan raya, termasuk sampah dari rumah penduduk.
Warga juga membuang bangkai ternak secara sembarangan di sisi jalan sehingga menimbulkan bau tidak sedap. Para pembuang sampah sembarangan, biasanya mengunakan kendaraan roda empat.
Sementara itu, Victor Arnoldus Janssen Dimu Heo, warga setempat yang menyerahkan bantuan tiga kamera pengawas tersebut berharap masyarakat semakin taat membuang sampah.(OL-5)
"Untuk pengelolaan sampah organik, Kota Padang mengembangkan budidaya maggot (larva Black Soldier Fly/BSF) sebagai solusi inovatif."
KLH melakukan hitung cepat atau dalam hitungan kasarnya terkait proporsi dari produsen dalam turut serta membantu penganan persampahahan berdasarkan jumlah produk yang didistribusikan.
Pentingnya tempat pengolahan sampah, seperti TPS 3R (Tempat Pengolahan Sampah Reduce, Reuse, Recycle) yang seharusnya didukung oleh fasilitas untuk menyalurkan hasil kompos.
Autothermix, solusi pengolahan sampah tanpa TPA, efisien dan ramah lingkungan, cocok untuk kawasan permukiman dan perkotaan.
Pelibatan anak-anak dalam berbagai upaya mengurangi sampah plastik disebuat bisa membuat kesuksesannya lebih maksimal.
‘’Kolaborasi, termasuk dengan kerja sama dengan pihak swasta menjadi kunci untuk membangun sistem pengelolaan sampah yang efektif, bernilai ekonomis dan ramah lingkungan,”
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved