Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
KASUS stunting atau kekurangan gizi kronis yang menyebabkan gangguan pertumbuhan pada anak di wilayah kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur meningkat 0,1 persen. Saat ini angka stunting di Banyuwangi mencapai 8,2 persen. Kepala Dinas Kesehatan Banyuwangi melalui Plt Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Mujito, menjelaskan kenaikan kasus stunting di Banyuwangi saat ini naik jadi 8,2% dibandingkan 2019 sebesar 8,1%.
"Pandemi ini ada peningkatan, hasil data dari bulan timbang tahun 2019 itu 8,1 persen angka stunting di Banyuwangi. Saat ini angkanya naik jadi 8,2 %. Ini hasil kita bulan timbang 2020 naik sedikit. Mungkin bisa jadi karena masyarakat sibuk dengan masalah pandemi Covid-19," kata Mujito, Selasa (2/3).
Mujito, memaparkan berdasarkan data Dinas kesehatan Banyuwangi anak berusia lima tahun ke bawah yang tersebar di 25 kecamatan Banyuwangi, pada tahun 2019 berjumlah 8,1 persen atau 7.527 anak mengalami stunting. Namun pada 2020 angka stunting mencapai 8,2 persen atau 7.909 anak atau naik 382 anak.
"Memang saat ini banyak orang fokusnya ke arah pandemi, memproteksi dari pandemi," ungkapnya.
Pandemi Covid-19 juga berpengaruh signifikan terhadap aktivitas ekonomi, baik secara mikro maupun makro, sehingga dampaknya membuat pendapat masyarakat Banyuwangi semakin menurun drastis. Mereka tidak bisa membeli kebutuhan makanan bergizi untuk anak.
"Kemudian ekonomi rumah tangga goyah karena tadinya bapak bekerja kini gaji dipotong atau di PHK. Mungkin itu ikut berpengaruh," lanjut Mujito,
Selain pandemi, stunting di Banyuwangi juga disebabkan penyakit dan rendahnya pengetahuan orangtua terhadap pengetahuan gizi anak.
"Kurang gizi bisa disebabkan beberapa penyakit penyerta. Ada penyakit bawaan sehingga anak tidak bisa tumbuh normal. Di samping itu perilaku orang tua, kadang-kadang belum mengetahui bagaimana anak bisa tumbuh dengan baik secara normal," Tambahnya.
Untuk mencegah stunting, digiatkan pelayanan kesehatan kepada balita. Para petugas kesehatan mendatangi rumah-rumah warga yang memiliki balita.
"Apalagi tahun 2021 ini kita ada program fokus penanganan stunting secara nasional. Jadi ini merupakan momentum untuk lebih menekan angka stunting di Banyuwangi," ucapnya.
baca juga: Angka Stunting di Indonesia Masih Lebih Tinggi dari Toleransi WHO
Mujito mengingatkan orang tua, yang saat ini sedang mempunyai anak berusia di bawah 6 tahun untuk memberikan gizi cukup tanpa harus mengeluarkan biaya mahal seperti telur dan ikan.
"Masyarakat harus dibiasakan, hilangkan kebiasaan memberikan anak makanan gurih-gurih yang tidak bergizi. Ayo kita jaga anak-anak kita dari stunting dengan makanan yang bergizi karena mereka adalah masa depan bangsa," pungkasnya. (OL-3)
Pemerintah berharap program Makan Bergizi Gratis dapat mendukung upaya penurunan tengkes.
Penyakit anemia lebih rentan terjadi pada kaum perempuan, terutama anak-anak, remaja putri, dan perempuan hamil
Agar anak tidak stunting, upaya pencegahan perlu dilakukan sejak jauh hari, bahkan sebelum masa kehamilan.
Mencuci tangan pakai sabun berperan penting untuk menghindarkan si kecil dari stunting. Bagaimana kaitan stunting dengan cuci tangan? Mari simak penjelasannya.
Edukasi yang dibarengi contoh nyata diperlukan untuk menambah pengetahuan ibu hamil dalam mempersiapkan bayinya agar tidak stunting.
Daun kelor kering sebanyak 100 gram diketahui mengandung senyawa protein 2 kali lebih tinggi daripada yoghurt, vitamin A yang 7 kali lebih tinggi daripada wortel.
Jika di Jakarta tengah berlangsung gelaran fashion show di JF3 Fashion Festival, di Banyuwangi tak lama lagi juga akan digelar Banyuwangi Fashion Parade 2024.
Terletak di jantung Banyuwangi, Luminor Hotel menyediakan tempat perlindungan yang tenang dan elegan.
Banyak spot wisata apik yang masih belum banyak dijamah pengunjung di Banyuwangi
KURANG dari 40 hari lagi, tepatnya pada 9 Desember 2020, pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Banyuwangi periode 2020-2025 akan berlangsung.
ODGJ yang masih menjalani pengobatan, namun kondisinya sudah stabil bisa diberdayakan melalui inovasi Terapi Okupasi dan Pemberdayaan Orang Dengan Gangguan Jiwa (Teropong Jiwa).
Dalam memberikan pelayanan kesehatan pada warga miskin atau lansia, Nyoman ditemani satu orang dokter visit yang ia bonceng di sepeda motornya.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved