Headline

Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.

Fokus

Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.

Realisasi Vaksinasi Covid-19 Untuk Nakes Hanya Capai 80%

Rendy Ferdiansyah
02/3/2021 13:21
Realisasi Vaksinasi Covid-19 Untuk Nakes Hanya Capai 80%
Ilustrasi vaksinasi covid-19(Medcom.id)

JURU bicara vaksinasi covid-19 Babel, Bangun Cahyo Utomo menyebutkan realisasi vaksinasi di Babel sulit mencapai angka 100 persen, karena ada nakes menolak divaksinasi. Saat ini vaksinasi hanya mencapai 80 persen.

"Dari awal kita progresnya bagus, tapi kemudian stagnan, ternyata ada beberapa yang menolak. Harapan kami dengan ini bisa dilakukan pendekatan dengan nakes, mungkin mereka berdasarkan asumsi bukan data. Kalau dari data, vaksin ini aman dan mampu memberikan perlindungan," kata Bangun, Selasa (2/3).

Ia menyayangkan, ada nakes yang menolak karena termakan informasi yang  salah atau tidak benar. 

"Mudah-mudahan ini enggak sampai jadi preseden buruk untuk nakes yang divaksin. Kalau ada nakes apalagi tenaga kesehatan inti yang menolak, akan jadi preseden buruk," imbuhnya.

Menurutnya, penolakan ini terjadi hampir di semua kabupaten/kota. Bahkan di Kota Pangkalpinang cukup banyak nakes yang enggak divaksin. Di Kabupaten Bangka misalnya, dengan jumlah SDM kesehatan ada 3.709, baru 2.983 sudah divaksin dan tidak divaksin 53. Kemudian berbagai kriteria ditunda 80 orang, belun divaksin 110 orang. Secara validasi ada 3.173 orang atau 94,1 persen.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Pangkalpinang, Masagus Hakim mengatakan sebanyak 89 orang tenaga medis menolak untuk divaksinasi. 

"Vaksinasi tahap pertama sudah tercapai 88 persen. Masih ada sisa. Kita masih melakukan pendekatan kepada 89 nakes yang menolak divaksin," kata Masagus.

Dinas Kesehatan belum memberikan sanksi namun memberikan kesempatan kepada nakes utuk bersedia divaksinasi. Para petugas masih memberikan sosialisasi manfaat vaksinasi kepada tenaga kesehatan.

"Nah, ini tadi kita rapat dengan dinas provinsi membahas nakes divaksinasi. Kalau saya berikan kesempatan kedua untuk tahap yang kedua ini," kata Masagus.

Sementara itu Wali Kota Pangkalpinang, Maulan Aklil menyebutkan para tenaga kesehatan di Pangkalpinang yang menolak divaksin karena pemahaman tentang manfaat vaksin masih kurang. Pemerintah memprioritaskan tenaga kesehatan mendapatkan vaksinasi covid-19 karena mereka orang-orang yang berurusan langsung dengan pasien covid-19. (OL-3)
 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik