Headline
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
PROYEK jalur alternatif Medan-Brastagi kembali mendapat dorongan dari Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi untuk segera diselesaikan. Pembangunan jalan yang melintasi Tuntungan-Kutalimbaru-Tandukbenua-Sembahe tersebut tersangkut masalah perizinan penggunaan lahan hutan lindung sepanjang lima kilometer.
"Kita membutuhkan izin penggunaan kawasan hutan dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK)," ungkap Edy, Kamis (25/2).
Mantan Pangkostrad itu menjelaskan, dirinya sudah memanggil Bupati Deliserdang Ashari Tambunan dan Bupati Karo Terkelin Brahmana sebagai dua kepala daerah yang wilayahnya dilintasi jalan alternatif tersebut.
Berdasarkan penjelasan dari keduanya, Edy mendapat laporan bahwa proyek pembangunan jalan sudah berjalan. Namun penyelesaian pembangunan akan menemui masalah karena hingga kini izin atau alih status penggunaan lahan hutan lindung sepanjang lima kilometer, belum keluar.
"Jadi kita perlu meminta izin KLHK untuk alih status, sehingga jalur ini semua terhubung. Saya akan menghadap Menteri Siti Nurbaya," ujar Edy.
Saat ini jalur yang sudah eksisting masih sepanjang 43 kilometer dan sisanya masih harus membuka lahan yang masuk kawasan hutan. Karena itu Edy akan mengajukan izin penggunaan atau alih status terhadap lahan tersebut sepanjang lima kilometer.
Dia tekankan, pembangunan jalan alternatif Medan-Brastagi menjadi salah satu prioritas karena Kabupaten Karo merupakan daerah penghasil buah dan sayur-mayur utama di Sumut. Karena itu, infrastruktur jalan yang menghubungkan daerah itu dengan Kota Medan, sebagai ibu kota provinsi, sangat perlu diperhatikan.
"Kabupaten Karo itu daerah sumber logistiknya Sumut, itu yang membuat masalah ini menjadi prioritas. Karo juga merupakan objek wisata favorit untuk Medan dan sekitarnya. Jalan alternatif ini merupakan proyek strategis," paparnya. (OL-15)
‘’Kolaborasi, termasuk dengan kerja sama dengan pihak swasta menjadi kunci untuk membangun sistem pengelolaan sampah yang efektif, bernilai ekonomis dan ramah lingkungan,”
KEPALA Subdit Ditjen KLHK Yuli Prasetyo Nugroho menuturkan terdapat beberapa kearifan lokal dari masyarakat adat yang dapat menjadi contoh dalam pengelolaan sampah sisa makanan (food waste).
Kayu itu dikumpulkan untuk kemudian direbus. Sebanyak 10 kg kayu mangrove, direbus dengan 10 liter air untuk menghasilkan 7 liter cairan tinta.
Program pembagian bibit pohon gratis yang digagas KLHK menjadi langkah penting dalam upaya pelestarian lingkungan di Indonesia.
Dalam mengelola sampah kemasan, GCPI bekerja sama dengan Indonesia Packaging Recovery Organisation (IPRO),
Pendanaan konservasi ini memerlukan anggaran besar sehingga memerlukan kontribusi semua pihak untuk menutup gap antara anggaran dengan kebutuhan yang tersedia.
Melalui Gerakan Sejuta Kotak Umat tersebut, masyarakat memproduksi pupuk organik secara komunal.
Angka UMKM yang masuk ke ekosistem digital lebih mengenaskan, hanya 3%. Jumlah anak muda yang memilih berwirausaha malah lebih kecil lagi, hanya 0,08%.
Titik peluncuran, jelasnya lagi, akan dipusatkan di Kecamatan Binjai Barat, Kelurahan Suka Maju, dengan nama koperasi percontohan KMP Sukamaju.
Kebijakan ini menjadi yang pertama di Indonesia dan diharapkan mampu mengurangi beban awal masyarakat saat membeli rumah.
INDONESIA Corruption Watch (ICW) mendesak Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) agar penggeledahan terkait kasus korupsi dugaan korupsi proyek pembangunan jalan Sumut.
Budi mengaku belum bisa mempublikasikan berbagai lokasi yang menjadi tempat dilakukan penggeledahan, maupun hasil penggeledahan yang dimaksud.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved