Headline
Pemerintah tegaskan KPK pakai aturan sendiri.
SEBANYAK empat ribu dari 17 ribu tenaga kesehatan (nakes) di Provinsi Bengkulu, gagal divaksinasi covid-19. Mereka batal diimunisasi covid karena tidak lolos screening.
Pelaksana Tugas Harian (Plh) Gubernur Bengkulu, Hamka Sabri di Bengkulu, mengatakan, sebanyak empat ribu nakes masuk dalam kriteria yang gagal atau belum boleh divaksin covid-19 tahap pertama.
"Banyaknya jumlah tenaga kesehatan yang tak lolos screening menjadi salah satu penyebab lambatnya proses penyuntikan vaksin tahap pertama di Provinsi Bengkulu," katanya.
Hingga saat ini, lanjut dia, jumlah nakes yang telah selesai menjalani dua kali penyuntikan vaksinasi covid-19 baru sebanyak 59,59 persen.
Untuk itu, Pemerintah Provinsi Bengkulu, akan meningkatkan jumlah persentase nakes yang mengikuti vaksinasi sebelum tahap kedua penyuntikan vaksin covid-19 dimulai.
Selanjutnya, vaksinasi tahap kedua nanti akan diprioritaskan bagi kalangan lanjut usia dan kelompok profesi yang berhadapan langsung dengan publik seperti tenaga pendidik.
Selain itu, vaksinasi tahap kedua nanti juga diprioritaskan bagi pedagang pasar, tokoh agama, pejabat negara, aparat keamanan, pegawai transportasi, wartawan dan pekerja media serta pelayan publik lainnya. (OL-13)
Baca Juga: Sumsel Tetapkan Siaga Karhutla Lebih Awal Siapkan Dana Rp30 M
Sejalan dengan penjelasan Kementerian Kesehatan yang menyebutkan vaksinasi booster covid-19 tetap direkomendasikan.
Pemakaian masker, khususnya di tengah kerumunan mungkin dapat dijadikan kebiasaan yang diajarkan kepada anak-anak.
Perusahaan ini fokus menggunakan teknologi vaksin berdasarkan mRNA pada Desember 2020, vaksin COVID-19 produksi mendapatkan izin penggunaan darurat di amerika serikat.
MEDIAINDONESIA.COM 20 Mei 2025 menurunkan berita berjudul ‘Covid-19 Merebak di Singapura dan Hong Kong, Masyarakat Diminta Waspada’.
Seiring dengan merebaknya kasus mpox, muncul banyak spekulasi yang menghubungkannya dengan vaksin covid-19.
Vaksin penguat atau booster Covid-19 masih diperlukan karena virus dapat bertahan selama 50-100 tahun dalam tubuh hewan.
KETUA Umum PP PAPDI Eka Ginanjar menilai meski pemerintah memberi karpet merah pada rumah sakit asing atau klinik asing untuk beroperasi di Indonesia, tapi SDM lokal harus dilibatkan.
Rendahnya literasi kesehatan di masyarakat juga menjadi faktor penyebab. Banyak warga tidak memahami siapa saja yang memiliki kewenangan legal untuk memberikan layanan medis.
Pada kesempatan tersebut, Bupati Oloan menegaskan pentingnya menjaga integritas dan etos kerja selama berada di luar negeri.
Tunjangan sebesar Rp1,5 juta per bulan diberikan bagi guru dan tenaga kesehatan yang bertugas di pulau-pulau yang lebih dekat.
Serenic.ai percaya teknologi harus meringankan beban tenaga medis, agar setiap detik kembali berarti untuk mengobati pasien dan menyelamatkan nyawa.
Peristiwa perundungan antar-dokter ataupun kasus pelecehan seksual oleh tenaga kesehatan beberapa waktu terakhir ini telah membentuk atmosfer sosial penuh prasangka.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved