Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
SATWA langka dan dilindungi duyung (Dugong dugon) seberat 140 kilogram (kg) dan panjang sekitar 2 meter ditemukan dalam kondisi mati di pantai Dumai, Riau, Minggu (7/2). Bangkai satwa yang terancam punah itu ditemukan masyarakat sekitar 30 meter dari bibir pantai dekat PT Pelabuhan Mundam (PMS) sebelah Pantai Pulai Bungkuk Kelurahan Mundam Kecamatan Medang Kampai, Kota Dumai, Riau.
"Minggu, 7 Februari 2021, petugas Resort Dumai Seksi Konservasi Wilayah IV menindaklanjuti laporan masyarakat tentang adanya bangkai satwa yang terdampar di pantai Dumai. Penyebab kematian tidak diketahui," kata Kepala Bidang Wilayah II Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau Heru Sutmantoro, Selasa (9/2).
Ia menjelaskan kronologi kejadian bermula pada Sabtu (6/2) sekitar pukul 18.00 WIB, masyarakat atas nama Djohar Mayuda yang bekerja di PT Pelabuhan Mundam Sejahtera tercium bau bangkai tak sedap dan menyengat di sekitar pantai tersebut. Karena keingintahuannya, akhirnya Yuda mendekat ke sumber bau tersebut dan dilihatnya ada bangkai yang dia duga sebagai seekor pesut. Yuda langsung melaporkan ke call center Balai Besar KSDA Riau nomor
08137474298.
"Kemudian pada 7 Februari 2021, Tim Resort Dumai bersama masyarakat setempat dan KPA Jenggala langsung mengecek ke lokasi. Setelah dicek ternyata bangkai tersebut bukan pesut, akan tetapi seekor duyung. Satwa tersebut sudah mati dan terdampar kurang lebih 30 meter dari bibir pantai," jelas Heru.
Dari hasil pengecekan petugas, duyung itu memiliki panjang sekitar 2 meter, lingkar perut 40 cm, dan berat sekitar 140 kg. Penyebab kematian tidak diketahui karena di tubuh satwa tersebut tidak ditemukan bekas luka atau sobekan bila terkena jaring atau baling-baling kapal.
"Karena bau bangkai duyung tersebut sudah sangat menyengat, Tim Resort Dumai Seksi Konservasi Wilayah IV bersama dengan masyarakat setempat langsung menguburkan bangkai duyung tersebut," pungkas Heru. (OL-14)
makanan khas Riau yang terdiri dari aneka macam kuliner utama, pendamping dan cemilan untuk buah tangan, cita rasanya lezat dan unik
Makanan khas Riau ini mencerminkan kekayaan budaya dan keanekaragaman kuliner daerah tersebut. Setiap hidangan memiliki cita rasa yang unik dan menjadi bagian penting
Menyiapkan langkah selanjutnya Panglima TNI Hadi Tjahjanto, juga lakukan kunjungan ke lokasi kebakaran yang tengah dipadamkan oleh GALAAG, yaitu di Desa Kampung Baru, Kecamatan Rupat
Penetapan status karhutla sejak dini merupakan bentuk perhatian pemerintah agar kejadian tersebut tidak meluas dan bisa segera dihentikan
Direktur Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan (PKHL) KLHK, Raffles B. Panjaitan, menyampaikan bahwa dalam penanganan karhutla, dukungan para pihak sangat membantu.
Dengan nuansa sea shore yang estetik, Anda dapat duduk santai sambil menikmati melihat anjing laut berenang, makan dan berputar-putar seolah ia mengajak Anda bermain.
Ia menjelaskan, jasa konsultan itu termasuk dalam sayembara desain untuk merevitalisasi kawasan Taman Margasatwa Ragunan dengan total hadiah Rp1 miliar.
CORONAVIRUS disease (covid-19) mulai berimbas pada pendanaan pengelolaan kebun binatang (KB).
Taman Margasatwa Ragunan telah lebih dulu ditutup karena dampak Covid-19 yakni pada 16 maret 2020.
"Besok (17/5) hari Minggu jam 10, bisa lihat Harimau Sumatera. Melalui live streaming di akun instragram @ragunanzoo,"
Wisata virtual bersama satwa Ragunan digelar secara langsung (live) di Instagram @ragunanzoo
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved