Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Pedagang Keberatan Instruksi Dua Hari di Rumah

Akhmad Safuan
04/2/2021 09:22
Pedagang Keberatan Instruksi Dua Hari di Rumah
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo saat meninjau pasar kaget di Kota Semarang dalam pelaksanaan PPKM, 11 Januari 2021.(MI/Haryanto)

GERAKAN dua hari di rumah untuk seluruh warga Jawa Tengah yang diinstruksikan oleh Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo pada 6-7 Februari untuk menekan kasus covid-19 mendapat tanggapan banyak pihak. 

Ketua Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI) Jateng, Suwanto menolak instruksi tersebut karena bisa merugikan para pedagang pasar. Apalagi di akhir pekan pasar-pasar ramai kedatangan pembeli. 

"Kami menolak karena ada 350 ribu pedagang yang hidup dari kegiatan dagang setiap hari di sini," kata Suwanto, Kamis (4/2).

Bupati Batang, Wihaji ikut mendukung instruksi tersebut namun akan dibuat formula yang pas dengan mempertimbangkan dampak ekonomi bagi para pelaku usaha UMKM.

"Saya juga harus berpihak pada kondisi masyarakat utamanya pelaku usaha UMKM, mereka berjualan saat ramainya di hari akhir pekan. Maka perlu dicarikan formula yang tepat agar perekonomian rakyat kecil tetap jalan dan tidak terganggu aktivitas ekonominya," ujar Wihaji.

Bupati Jepara Dian Kristiandi juga mendukung dua hari di rumah saja dan instruksi itu akan disosialisikan melalui  Organisasi Perangkat Daerah di kecamatan, desa dan jaringan kemasyarakatan. 

"Nantinya akan ada beberapa penyesuaian di antaranya pedagang barang-barang non kebutuhan pokok harus tutup," ujarnya.

baca juga: Dukung Jateng di Rumah Saja, Pasar dan Pusat Belanja Kudus Tutup

Sedangkan Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi mendukung instruksi Gubernur Jateng tersebut. Ia siap mendukung dan mengamankan instruksi tersebut. 

"Kami siap mendukung dan mengamankan kebijakan tersebut," kata Hendrar Prihadi. 

Dukungan serupa diungkapkan oleh Bupati Blora Djoko Nugroho. Menurutnya pelaksanaan emberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang sudah dua kali belum mampu menekan kasus aktif covid-19 yang terus bertambah. 

"Kami akan menindaklanjuti dengan rapat koordinasi dengan semua pihak," ujar Djoko Nugroho.(OL-3)


 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya