Headline

Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.

Fokus

Sejumlah negara berhasil capai kesepakatan baru

Harga Tomat Jeblok Petani Babar Kecewa Berat

Depi Gunawan
03/2/2021 20:45
Harga Tomat Jeblok Petani Babar Kecewa Berat
Petani tomat Kabupaten Bandung Barat kecewa berat harga tomat turun sangat tidak manusiawi.(MI/Depi Gunawan)

PARA petani di wilayah Lembang, Kabupaten Bandung Barat (Babar) kecewa berat dan memilih membabat habis tanaman tomat miliknya. Sebab harga tomat panen kali ini harganya di luar nalar murahnya.

Tomat yang normalnya Rp5.000 perkilogram, kini hanya dihargai Rp800 perkilogram. Harga sayuran di pasaran dianggap sangat tidak manusiawi karena keuntungan yang didapat tidak sebanding dengan modal produksi yang sudah dikeluarkan hingga masa panen.

"Harus ngeluarin biaya pikul, belum ditambah sama ongkos buruh panen. Kalau hanya dihargai Rp800 perkilogram pasti nombok, enggak sebanding sama biaya dari awal penanaman. Maka lebih baik pohonnya dibabat," kata Ading, petani asal Kampung Cisalasih, Desa Cikidang, Kecamatan Lembang, Rabu (3/2).

Lantaran harganya anjlok, Ading menelantarkan tanaman tomat hingga banyak yang terserang hama. Karena untuk membeli obat hama butuh pengeluaran tambahan yang semakin menambah beban.

"Sekarang obat hama berapa, mahal. Kalau harga tomat stabil, keuntungannya bisa untuk membeli obat. Tapi jangankan beli obat, modal juga tidak kembali, sementara kalau untuk memanen dan membersihkan lahan diperlukan biaya lagi, makanya dibiarkan dulu, sambil dibabat sedikit-sedikit," bebernya.

Dia menuturkan, pembabatan ini juga dilakukan petani agar bisa secepatnya melakukan pergantian jenis tanaman baru seperti burkoli dan terong untuk meminimalisir kerugian yang dialami. Menurut Ading, ada sekitar dua hektare tanaman tomat miliknya yang akan dibabat.

"Tomat tidak akan dipanen, kalau ada yang minta silahkan saja, daripada dibuang jadi mubazir," tuturnya.

Selain tomat, harga komoditas lainnya seperti sawi putih yang biasanya Rp3.000 perkilogram turun menjadi Rp 1.000 perkilogram serta selada Rp2.000 dari harga normalnya Rp10.000 sampai Rp12.000 perkilogram. "Tiga jenis sayuran sekarang sedang anjlok harga, tomat, sawi putih dan selada," ungkapnya.

Ading berharap, kedepannya pemerintah dapat mengontrol harga di pasaran supaya petani tidak terus menerus dirugikan akibat anjloknya harga sayuran. "Harga harus cepat stabil agar kami enggak makin merugi, paling tidak harganya tidak anjlok seperti sekarang," tambahnya. (OL-13)

Baca Juga: Harga Kakao Anjlok Petani di Aceh Merana



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Muhamad Fauzi
Berita Lainnya