Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Ngombe Teh Tubruk, Upaya Menjaga Toleransi Warga Tegal

Supardji Rasban
28/1/2021 07:22
Ngombe Teh Tubruk, Upaya Menjaga Toleransi Warga Tegal
Program Ngombe Teh Tubruk atau Minum Teh Tubruk digelar di Kota Tegal untuk menjaga kerukunan umat beragama(MI/Supardji Rasban)

DUA orang satu pedagang burung dan satunya pedagang asongan berkejaran dan kemudian berhadapan saling mengejek. Si pedagang burung tidak setuju tempat mangkal dagangnya di alun-alun hendak direlokasi Pemerintah Kota (Pemkot) Tegal, Jawa Tengah. Pedagang makanan asongan, tidak mempersoalkan lantaran relokasi yang dilakukan Pemkot Tegal tersebut bertujuan baik. Si pedagang
burung pun akhirnya mafhum, setelah diberi pencarahan pedagang makanan asongan yang mengetahui maksud baik Pemkot Tegal.
     
Itulah teaterikal pembuka saat Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kota Tegal meluncurkan Ngomong Bebas, untuk Tegal Harmonis, Tegal Guyub Rukun Ngombe Teh Tubruk atau Minum Teh Tubruk.

Program Ngombe Teh Tubruk atau Minum Teh Tubruk merupakan sebuah wahana bertemunya tokoh-tokoh agama dan masyarakat serta Pemkot Tegal, sebagai media komunikasi untuk membangun kerukunan atau toleransi dan kemajuan Kota Tegal. Program Ngombe Teh Tubruk diresmikan langsung Wakil Wali Kota Tegal, Muhamad Jumadi. 

Jumadi menyampaikan Pemkot Tegal mengapresiasi langkah Kemenag untuk mewadahi komunikasi antara elemen di Kota Tegal.
     
"Forum ini bisa menyatukan persepsi bagi masyarakat Kota Tegal yang konsen terhadap kemajuan Kota Tegal, untuk bersama-sama memajukan Kota Tegal," ujar Jumadi, Rabu (27/1).

Jumadi menyebut Pemkot Tegal mengapresiasi Ngombe Teh Tubruk agar seluruh masyarakat yang konsen terhadap kemajuan kota Tegal memiliki satu persamaan persepsi, selalu berusaha menyejahterakan masyarakatnya, tokoh-tokoh agama bisa saling mendukung melalui ide dan gagasan mambangun Kota Tegal.
     
"Jika ada persoalan maka bisa menggunakan forum Ngombe Teh Tubruk untuk mencari jalan keluar," ucapnya.
     
Menurut Jumadi, semua elemen masyarakat boleh mengeluarkan aspirasinya di Ngombe Teh Tubruk, setelah itu segenap elemen bisa berdiskusi bersama. 

"Silakan mengritik tapi juga cari jalan keluar yang solutif dan dengan kepala yang dingin," pintanya.
     
Menurut Jumadi untuk kemajuan kota Tegal, tentu saja butuh saran dan kritik jika ada yang dianggap kurang tepat. 

"Dedy-Jumadi bisa saja diingatkan kembali agar jangan salah melangkah. Kami berdua akan senang sekali jika diingatkan, tapi jangan kami dicemooh dan dibiarkan," ucapnya.
     
Jumadi menterjemahkan Ngombe Teh Tubruk menjadi Tegal kotanya, ukuwah adalah nafasnya, bersama dalam bekerja, rakyatnya bersatu padu untuk menbangun kejayaan Kota Tegal tercinta.
     
Kepala Kantor Kemenag Kota Tegal, Akhmad Farkhan, menyampaikan program Ngombe Teh Tubruk terinspirasi dari tema yang diangkat oleh Menteri Agama di Hari Amal Bhakti ke-75, Kementerian Agama yaitu Indonesia Rukun.
     
"Terkait dengan tema Indonesia Rukun inilah, Kemenag Kota Tegal menggagas Ngombe Teh Tubruk untuk membangun dan memelihara kerukunan antarumat beragama dan kemajuan Kota Tegal," ujar Farkhan.

baca juga: Dua Paslon Bupati Kotim Optimistis Menang di MK
     
Budayawan Pantura,Atmo Tan Sidik, menyampaikan program Ngombe Teh Tubruk sangat tepat karena Indonesia saat ini perlu mengetengahkan tema Indonesia rukun.
     
"Tegal sebagai satu kawasan yg mewadahi berbagai aliran, etnis bahkan kultur akar historis. Kultur maupun sosilologis Tegal akrab dengan Konghucu, Khatolik, Nasrani, Hindu dan Islam," ujar Atmo.
     
Kata Atmo yang menjadi salah satu nara sumber dalam peluncuran progranm Ngombe Teh Tubruk tersebut, dalam konteks lain diharapkan forum Ngombe Teh Tubruk bisa mewadahi berbagai informasi dan dan aspirasi terkait kebhinekaan. (OL-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya