Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
RAMAI dibicarakan warganet kemunculan angin kencang yang berputar seperti belalai di atas perairan Waduk Gajah Mungkur, Wonogiri, Rabu (20/1), pukul 16.00 WIB. Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), fenomena tersebut dikenal dengan sebutan waterspout yang identik dengan fenomena puting beliung tetapi terjadi di atas permukaan air yang luas.
"Fenomena waterspout terbentuk dari sistem awan cumulonimbus (CB). Namun demikian, tidak semua awan CB dapat menimbulkan fenomena tersebut, tergantung pada kondisi labilitas atmosfer," kata Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto pada keterangan resminya, Kamis (21/1).
Ia pun menyatakan keberadaan awan CB juga dapat mengindikasikan potensi hujan lebat yang dapat disertai kilat atau petir dan angin kencang. Pada kondisi tertentu ini dapat menimbulkan potensi puting beliung atau waterspout.
Ia menjelaskan beberapa karakteristik fenomena waterspout di antaranya kejadian itu bersifat lokal dan dalam periode waktu yang singkat sekitar kurang lebih 10 menit. Selain itu, puting beliung lebih sering terjadi pada siang atau sore hari dan terkadang menjelang malam hari, hanya muncul dari sistem awan cumulonimbus, tetapi tidak semua awan CB dapat menimbulkan fenomena waterspout, serta kemungkinan kecil untuk terjadi kembali di tempat yang sama dalam waktu dekat.
Diteliti lebih jauh menurut Guswanto, Wonogori selama Januari-Februari ini masih berada pada periode puncak musim hujan. Artinya, potensi hujan lebat disertai kilat/petir dan angin kencang bahkan puting beliung masih perlu diwaspadai hingga Februari mendatang.
"Ketika ada kejadian fenomena cuaca esktrem (waterspout) tersebut, masyarakat diimbau untuk berhati-hati dengan tidak mendekati area kejadian fenomena tersebut guna menghindari risiko yang lebih buruk," katanya. Ia pu meminta masyarakat untuk tetap waspada selama periode puncak musim hujan Januari-Februari dan selalu update informasi cuaca dari kanal-kanal informasi BMKG. (OL-14)
Sejumlah ruang kelas mengalami kerusakan akibat diterjang hujan disertai angin kencang pada Selasa (31/10) sore.
Bencana alam tersebut menyebabkan Mamay dan keluarganya harus mengungsi
Kecamatan Cicurug dan Parungkuda di Kabupaten Sukabumi diterjang hujan deras dan angin puting beliung pada Sabtu, (9/12).
Status ini kami tetapkan karena telah terjadi kerusakan berat dampak kejadian itu di Kecamatan Jatinangor dan Cimanggung.
Demi keselamatan pengelola dan pengunjung, pihaknya mengimbau kunjungan wisata ditutup sementara
HUJAN deras disertai angin kencang yang turun sejak siang hingga minggu (19/1) sore, menyebabkan pohon mangga berukuran besar berumur ratusan tahun di Gang Bayeman Jalan Aster, Purwakarta.
Perlindungan sunscreen tidak bisa memproteksi seluruh badan dari ujung kepala hingga ujung kaki. Disarankan untuk mengenakan pakaian yang memiliki perlindungan anti sinar UV.
BADAN Meteorologi Klimatologi dan Geosofika (BMKG) memprakirakan hujan akan terjadi di sejumlah daerah di Jawa Barat (Jabar) dalam sepekan ke depan.
BADAN Meteorologi Klimatologi Geofisika (BMKG) akhirnya bisa memetakan sesar aktif yang menjadi pemicu gempa bumi di Kabupaten Sumedang Jawa Barat (Jabar) pada pergantian Tahun 2024.
Penjabat Gubernur Jawa Barat Bey Triadi Machmudin memastikan bencana puting beliung di kawasan Sumedang ini tidak menyebabkan korban jiwa.
Gempa di Sumedang terjadi pada 31 Desember 2023 hingga Januari 2024.
SEBANYAK 137 rumah di Dusun Desa, Dusun Segel, Dusun Leuwihalang, Desa Mangkubumi, Kecamatan Sadananya, Kabupaten Ciamis, tersapu angin puting beliung.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved