Headline
Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.
Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.
Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.
SELAMA pandemi covid-19, pendapatan asli daerah (PAD) Kota Sukabumi, Jawa Barat pada 2020 mengalami penurunan. Kondisi tersebut harus segera dibenahi dengan memaksimalkan kembali potensi pajak daerah agar PAD pada 2021 bisa lebih ditingkatkan.
Ketua Komisi II DPRD Kota Sukabumi, Ivan Rusvansyah, mengaku tak memungkiri anjloknya PAD pada tahun lalu bisa dimaklumi karena terdampak pandemi covid-19. Karena itu, pada tahun ini perlu dirumuskan bersama menyusun strategi agar PAD Kota Sukabumi bisa kembali meningkat meskipun di tengah pandemi covid-19.
"Anjloknya PAD memang menjadi perhatian kami. Makanya kita mendorong BPKPD (Badan Pengelola Keuangan dan Pendapatan Daerah) bisa memaksimalkan potensi-potensi pajak daerah yang akan berkontribusi terhadap PAD," jelas Ivan kepada wartawan, Kamis (21/1).
Ivan optimistis tahun ini PAD Kota Sukabumi bisa kembali meningkat walaupun perlu kerja keras karena masih berada pada kondisi pandemi covid-19. Rasa optimisme Komisi II cukup beralasan mengingat tahun ini pembangunan Pasar Pelita bakal segera rampung.
"Dengan selesainya pembangunan Pasar Pelita, berarti bakal ada potensi pajak yang bisa dimaksimalkan," tuturnya.
Belum lagi ditambah dengan terus berjalannya pembangunan tol Bogor-Ciawi-Sukabumi (Bocimi) yang diyakini dampak positifnya bakal dirasakan juga bagi Kota Sukabumi. Terutama kontribusi dari berbagai sektor pajak daerah.
"Insya Allah kita optimistis PAD yang dikelola BPKPD bisa lebih meningkat arena potensi cukup banyak. Apalagi ada rencana penambahan gedung parkir pada tahun ini," sebutnya.
Komisi II juga membahas pemindahan anggaran yang terkena refocusing termasuk tingkat penyerapannya. Selain mendorong peningkatan kembali PAD, Komisi II juga mendorong peningkatan infrastruktur.
"Pada intinya sinergitas antara legislatif dan eksekutif sangat penting untuk kemajuan pembangunan di Kota Sukabumi. Manfaatnya pun bisa dirasakan langsung masyarakat," pungkasnya.
Besaran PAD Kota Sukabumi berada di kisaran Rp330 miliar. Sebagai besar kontribusinya berasal dari RSUD R Syamsudin SH. Sisanya berasal dari pajak daerah lainnya.
baca juga: Tebing Tinggi Akan Punya Perguruan Tinggi Negeri
Kepala Bidang Pendaftaran dan Penetapan BPKPD Kota Sukabumi, Rakhman Ghania Kusumah, mengatakan selama pandemi covid-19 tahun lalu, Pemerintah Kota Sukabumi membuat kebijakan memberikan insentif pajak daerah berupa pembebasan sanksi administratif untuk pajak hotel dan restoran. Selain itu ada pemotongan pajak daerah sebesar 25% untuk pajak hiburan.
"Dampak pandemi covid–19 juga membuat target PAD pada 2020 disesuaikan dengan tingkat penurunan antara 20%-25 % dari target awal," kata Rakhman. (OL-3)
(BB)
Stadion Suryakencana direncanakan bakal direvitalisasi secara total.
Program ini merupakan bagian dari upaya berkelanjutan dalam mengelola dan menyalurkan hasil pengelolaan dana wakaf secara produktif dan tepat sasaran.
Ayep Zaki menekankan pentingnya mentalitas dan kualitas sebagai pondasi utama dalam membangun usaha kecil menengah yang berdaya saing.
Kementerian Pertanian (Kementan) terus memperkuat komitmennya dalam mewujudkan swasembada pangan nasional melalui penguatan sinergi antara pemerintah pusat dan daerah.
Kasus dugaan korupsi itu mulai diusut sejak Maret 2025. Dari berbagai tahapan, Korps Adhyaksa itu sudah mengumpulkan berbagai bahan dan keterangan.
Pemkot) Sukabumi, Jawa Barat, telah membahas program pendidikan kedisiplinan dan karakter bagi siswa bermasalah seperti disinggung Gubernur Jawa Barat (Jabar) Dedi Mulyadi
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved