Headline

Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.

Fokus

Sejumlah negara berhasil capai kesepakatan baru

Warga Komorbid di Banyumas Antusias Ikut Rapid Test Antigen

Lilik Darmawan
18/1/2021 12:39
Warga Komorbid di Banyumas Antusias Ikut Rapid Test Antigen
(MI/Lilik Darmawan)

WARGA komorbid yang ada di Banyumas, Jawa Tengah (Jateng), antusias menjalani tes massal rapid antigen yang digelar pemkab setempat pada Senin (18/1). Ada 80 lokasi baik di balai desa maupun kelurahan yang menjadi lokasi untuk rapis tes antigen. Pemkab Banyumas menyiapkan 4 ribu alat tes yang dikhususkan untuk skrining komorbid terutama di wilayah-wilayah dengan tingkat kematian tinggi akibat Covid-19.

Salah seorang warga yang ditemui di Kelurahan Purwokerto Timur, Edi, 55, mengungkapkan bahwa dirinya datang setelah mendapat undangan dari kelurahan. ''Awalnya ya takut, tetapi kan ini baik. Jadi, saya bisa mengetahui sebetulnya terkena Covid-19 atau tidak. Setelah menunggu beberapa saat, saya boleh pulang, karena negatif,'' jelas Edi.

Warga lainnya, Sakum, 60, yang memiliki penyakit paru-paru dan masuk kategori komorbid, ikut serta dalam rapid tes antigen tersebut. ''Saya datang saja ke sini, meski awalnya juga agak takut. Tetapi ternyata tidak apa-apa, hanya diambil cairan di hidung saja. Tidak mengambil di tenggorokan. Dengan tes seperti ini, maka saya juga akan mengetahui terkena Covid-19 atau tidak, walaupun selama ini tidak ada keluhan,'' ujarnya.

Bupati Banyumas Achmad Husein mengatakan bahwa pada Senin (18/1) serentak melakukan tes antigen untuk 4 ribu komorbid yang tersebar di 80 desa dan kelurahan. Komorbid dengan usia lansia menjadi fokus pemantauan dari pemkab. Sebab 90% kasus kematian akibat Covid-19 di Banyumas merupakan lansia dengan komorbid. ''Hari ini secara serentak dilaksanakan tes rapid antigen,'' ujar Bupati.

Jika nantinya ada yang ketahuan reaktif, maka ditindaklanjuti dengan tes PCR. Pemkab akan melakukan perlindungan terhadap lansia dengan komorbid tersebut. ''Sebab, mereka ini adalah warga yang rentan, sehingga harus dipantau dan dilindungi,'' tambahnya. (LD/OL-10)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Denny parsaulian
Berita Lainnya