Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
AKTIVITAS vulkanik Gunung Merapi pada Senin (18/1) dari pukul 00.00 WIB hingga pukul 06.00 WIB, diwarnai dengan satu kali luncuran awan panas dan enam kali lava pijar. Petugas Pos Pengamatan Gunung Merapi Heru Suparwaka, Senin menjelaskan awan panas Gunung Merapi ini mencapai 1000 meter dari puncak dan memunculkan kolol setinggi 50 meter dari puncak.
"Sedangkan guguran lava meluncur hingga 600 meter yang mengarah ke barat daya atau hulu Sungai Krasak," kata Heru.
Sedangkan pada Minggu (17/1) pukul 18.00 hingga 24.00 WIB, terjadi enam kali guguran lava dengan intensitas kecil serta jarak luncur maksimal 500 meter. Heru menambahkan, kegempaan yang terjadi mulai dari hari Minggu mulai pukul 18.00 hingga Senin pukul 06.00 WIB.
baca juga: Warga Diimbau Waspadai Erupsi Gunung Semeru
Antara lain kegempaan guguran 67 kali dengan amplitudo maksimal 21 milimeter dan durasi maksimal 64 detik, empat kali kegempaan hembusan dengan amplitudo maksimal 2 milimeter, dan durasi maksimal 12 detik, serta kegempaan fase banyak atau hybrid 11 kali dengan amplitudo maksimal 7 milimeter dan durasi maksimal 16 detik.
"Status belum berubah, yakni Siaga atau Level III," kata Heru Suparwaka.
Jika terjadi perubahan aktivitas Gunung Merapi yang signifikan maka status aktivitas G. Merapi akan segera ditinjau kembali. (OL-3)
Jalan Trans-Flores Terdampak Erupsi Gunung Lewotobi
Meskipun dari kegempaan cenderung normal, namun perlu diwaspadai terjadinya erupsi freatik, berupa semburan lumpur atau erupsi uap air.
Erupsi atau letusan eksplosit Gunung Lewotolok terus berlangsung dan menunjukkan peningkatan.
DUA gunung berapi menunjukkan peningkatan aktivitasnya, Kamis (28/3), yakni Gunung Semeru di Jawa Timur dan Gunung Dukono, di Maluku Utara.
Tidak teramati adanya erupsi, dan ini menunjukkan adanya penrunan aktivitas erupsi di Gunung Ruang
"Awan panas guguran tercatat di seismogram dengan amplitudo 33 dan durasi 155 detik," kata dia.
KEMENTERIAN Kesehatan Filipina memperingatkan masyarakat soal bahaya terkait dengan kesehatan akibat hujan abu yang dimuntahkan Gunung Taal,
Pihak berwenang Filipina mengingatkan Selasa (14/1), Gunung berapi Taal dapat memuntahkan lava dan abu selama berminggu-minggu.
Surono menuturkan, letusan gunung merapi tersebut disebabkan oleh kantung magma yang sudah mendekat ke permukaan.
Para peneliti dari Universitas Tohoku, Jepang, menemukan gunung api baru berukuran kecil yang disebut Petit-spot.
Hal itu dikatakan Presiden di Taman Nasional Gunung (TNG) Merapi, Jurang Jero, Magelang, Jawa Tengah, kemarin.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved