Headline

Hakim mestinya menjatuhkan vonis maksimal.

Fokus

Talenta penerjemah dan agen sastra sebagai promotor ke penerbit global masih sangat sedikit.

Rumah Dinas Walkot Semarang Jadi RS Darurat Covid-19

Akhmad Safuan
08/1/2021 10:44
Rumah Dinas Walkot Semarang Jadi RS Darurat Covid-19
Ilustrasi: Rumah Dinas Wali Kota Semarang jadi tempat pasien covid-19(ANTARA FOTO/Aji Styawan)

TINGGINYA kasus covid-19 di Kota Semarang membuat rumah sakit mulai penuh dan pasien antre. Pemerintah Kota Semarang pun segera mengubah tempat isolasi di rumah dinas Wali Kota Semarang menjadi rumah sakit darurat dan menyiapkan tempat isolasi baru di gedung Islamic Centre Semarang.

Pemantauan Media Indonesia, Jumat (8/1), kasus covid-19 di Kota Semarang masih tinggi, rumah sakit tidak lagi mampu menampung pasien ruang perawatan maupun ICU penuh. Pasien pun harus antre hingga beberapa hari untuk dapat penanganan secara intensif.

Gagalnya Pemkot Semarang menyewa tiga hotel untuk tempat isolasi pasien covid-19 semakin menyulitkan. Serbuan pasien covid-19 dari luar daerah pun menambah panjang antrean di rumah sakit.

Memenuhui kebutuhan perawatan, Pemerintah Kota Semarang mengubah rumah dinas yang sebelumnya hanya menjadi tempat isolasi menjadi rumah sakit darurat untuk pasien covid-19. Sebagai pengganti gedung Islamic Centre Semarang sekarang menjadi rumah isolasi.

"Mulai Senin (11/1) besok rumah dinas akan kita jadikan rumah sakit darurat dan gedung Islamic Centre Semarang menjadi rumah isolasi," kata Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi.

Baca juga:  Pemkot Semarang Gagal Sewa Hotel Untuk Isolasi Pasien Covid-19

Pasien yang mempunyai gejala berat seperti sesak nafas dan demam, lanjut Hendrar, akan masuk ke rumah sakit darurat di rumah dinas, sedangkan orang tanpa gejala (OTG) atau mengalami gejala ringan akan ditempatkan di tempat isolasi baru tersebut.

"Saat ini perkiraan saya rumah sakit di Semarang sudah terisi lebih 80%," imbuhnya.

Menyinggung penyebab melonjaknya covid-19 daerah ini, Hendrar Prihadi mengatakan peningkatan jumlah pasien korona terjadi sejak November-Desember dan itu terjadi hampir seluruh daerah, karena selain kegiatan tes rapid dan swab massal yang dilakukan juga bersamaan tes terhadap petugas KPPS serta terkait mudik Natal dan tahun baru (Nataru).(OL-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya