Headline

Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.

Fokus

Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.

KBM Tatap Muka di Pangandaran masih Tunggu Hasil Swab

Adi Kristiadi
07/1/2021 12:24
KBM Tatap Muka di Pangandaran masih Tunggu Hasil Swab
Ilustrasi KBM tatap muka.(MI/Ferdinandus Rabu)

PEMERINTAH Kabupaten Pangandaran belum memberikan izin menggelar kegiatan belajar mengajar (KBM) tatap muka yang rencananya akan dilakukan pada 11 Januari. Pembelajaran tatap muka masih menunggu hasil uji usap (swab test) yang telah dilakukannya secara acak kepada para guru dan murid.

Sekretaris Dinas Pendidikan, Pemuda, dan olahraga Kabupaten Pangandaran, Agus Nurdin mengatakan, semester genap pembelajaran siswa sekolah akan dimulai pada 11 Januari. Namun, bukan berarti siswa harus melakukan pembelajaran secara tatap muka tetapi sekarang masih menunggu hasil swab yang telah dilakukan kepada 100 guru dan siswa untuk menjadi bahan pertimbangan keputusan pemerintah.

"Kita masih menunggu hasil swab guru dan siswa yang dilakukannya secara acak dan itu menjadi sampel. Kami tetap harap bisa keluar sebelum tanggal 11 Januari dan itu menjadi pertimbangan keputusan KBM tatap muka tapi sekarang belum bisa memutuskan kegiatan di sekolah karena masih meningkatnya grafik kasus Covid-19 di Kabupaten Pangandaran," katanya, Kamis (7/1/2021).

Agus mengatakan, salah satu yang menjadi pertimbangan belum bisa memutuskan KBM tatap muka di sekolah adalah meningkatnya jumlah kasus terkonfirmasi positif Covid-19 dan Disdikpora sangat hati-hati terutamanya dalam mengambil keputusan. Namun, secara sarana dan prasarana sekolah telah siap pada semester ganjil mulai tingkat SD dan SMP di Pangandaran menggelar KBM tatap muka.

"Kami meminta para kepala sekolah di semua tingkatan untuk mengecek ulang kesiapannya mulai sarana dan prasarana yang berkaitan dengan protokol kesehatan untuk memastikan kesiapan di sekolah benar-benar matang agar KBM tatap muka bisa dilaksanakannya secara aman dan nyaman," ujarnya.

Menurutnya, KBM tatap muka yang dilakukan jika di sekolah diperbolehkan masuk sistem yang dilakukannya akan sangat ketat karena jumlah siswa yang datang ke sekolah akan dibatasinya. Karena, satu kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di satu desa, maka sekolah di desa ditutup semua tetapi kalau KBM tatap muka lebih banyak mudaratnya, akan lakukan belajar di rumah.

"Kami tetap harus melihat hasil swab terlebih dulu, kalau sudah ada bisa putuskan untuk melakukan KBM tatap muka. Namun, selama ini tetap akan mengutamakan keselamatan anak-anak dalam pembelajaran bukan pilihan satu-satunya yang penting siswa bisa belajar aman dan nyaman," pungkasnya. (Kristiadi/AD/OL-10)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Denny parsaulian
Berita Lainnya