Headline
Rakyat menengah bawah bakal kian terpinggirkan.
VAKSINASI covid-19 sudah di depan mata. Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat mewanti-wanti semua pihak agar menaati tahapan vaksinasi.
"Para pemangku kepentingan di daerah wajib menaati tahapan vaksinasi agar pelaksanaannya berjalan dengan baik. Proses vaksinasi sudah memasuki tahapan yang penting di awal tahun ini, yaitu pengaplikasian vaksin covid-19," tuturnya di Jakarta, kemarin.
Saat ini, jelas Lestari, vaksin covid-19 sudah didistribusikan ke sejumlah provinsi untuk diaplikasikan kepada para tenaga kesehatan dan petugas pelayanan publik. Namun, vaksin belum memiliki izin edar dari Badan Pengawasan Obat dan Makanan (POM).
Menurut dia, Badan POM sedang menganalisis data uji klinis tahap III terhadap vaksin produksi Sinovac itu. "Langkah pengaplikasian vaksin covid-19 tersebut harus melalui tahapan yang sesuai dengan tata kelola vaksinasi yang ada. Para pemangku kepentingan juga harus memastikan bahwa tingkat kepercayaan masyarakat terhadap keandalan vaksin tersebut tetap tinggi."
Rerie juga berpesan agar pelaksanaan program vaksinasi nasional juga diatur secara teknis agar tidak memunculkan klaster baru penularan di lapangan. "Kami berharap vaksinasi tahap pertama yang dimulai pekan kedua Januari bisa berjalan dengan baik."
Kesiapan vaksinasi juga terus dimatangkan di daerah. Di Jawa Barat, pemerintah provinsi meningkatkan jumlah petugas yang akan melakukan vaksinasi.
"Kami berharap proses penyuntikan bisa berjalan lebih cepat sehingga selesai dalam waktu yang tidak terlalu lama," kata Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.
Di Jabar, kondisi saat ini, penuntasan vaksinasi butuh waktu 15 bulan. Karena terlalu lama, Emil berinisiatif menambah 11 ribu tenaga kesehatan atau 10 kali lipat dari sebelumnya. Mereka mendapat pelatihan vaksinasi.
Kepala Dinas Kesehatan DI Yogyakarta Pembayun Setyaning Astutie juga akan menambah vaksinator yang saat ini berjumlah 300-an orang. Sementara itu, di NTT, 400 petugas vaksin masih dilatih. (BY/AT/PO/N-3)
Pengurus IDI, Iqbal Mochtar menilai bahwa kekhawatiran masyarakat terhadap vaksin berbasis Messenger Ribonucleic Acid (mRNA) untuk covid-19 merupakan hal yang wajar.
Menteri Kesahatan AS Robert F. Kennedy Jr. membuat gebrakan besar dengan mencabut kontrak dan membatalkan pendanaan proyek vaksin berbasis teknologi mRNA, termasuk untuk covid-19.
Sejalan dengan penjelasan Kementerian Kesehatan yang menyebutkan vaksinasi booster covid-19 tetap direkomendasikan.
Pemakaian masker, khususnya di tengah kerumunan mungkin dapat dijadikan kebiasaan yang diajarkan kepada anak-anak.
Perusahaan ini fokus menggunakan teknologi vaksin berdasarkan mRNA pada Desember 2020, vaksin COVID-19 produksi mendapatkan izin penggunaan darurat di amerika serikat.
MEDIAINDONESIA.COM 20 Mei 2025 menurunkan berita berjudul ‘Covid-19 Merebak di Singapura dan Hong Kong, Masyarakat Diminta Waspada’.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved