Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Cerdas Memutus Mata Rantai Terorisme

Taufan SP Bustan
06/1/2021 06:30
Cerdas Memutus Mata Rantai Terorisme
Sejumlah warga berdoa bersama pada Doa Damai Lintas Iman di Taman GOR, Palu, Sulawesi Tengah, Rabu (2/12/2020) malam(ANTARA FOTO/Basri Marzuki)

INDONESIA tidak menolerir terorisme. Aparat keamanan terus memburu pelaku teror serta membasmi jaringan mereka hingga ke lubang semut. Tidak terhitung sudah pelaku teror ditangkap, dipenjara, dan akhirnya menjalani hukuman mati.

Tetapi tidak sedikit pula bekas narapidana terorisme kembali ke pangkuan Ibu Pertiwi. Mereka berkomitmen menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan, Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika. Untuk ini, negara berkewajiban mengayomi dengan memperbaiki kehidupan sosial mereka di tengah masyarakat melalui program deradikalisasi.

Sungguh tidak mudah mengembalikan mantan teroris ke tengah-tengah masyarakat. Salah-salah deradikalisasi berujung gagal. Mantan teroris justru berhasil merekrut warga lain mengikuti jejaknya dengan iming-iming uang.

Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) cepat tanggap dengan memperkenalkan program pembinaan mantan teroris sekaligus mencegah warga ikut-ikutan menjadi teroris. Apa itu? Ya, itulah rehabilitasi mantan teroris berbasis kesejahteraan masyarakat di sektor perkebunan, pertanian serta industri kecil dan menengah. "Pendekatan itu diharapkan bisa memutus mata rantai agar warga di satu wilayah atau di satu kawasan tidak mengikuti gerakan intoleransi, radikalisme dan terorisme," kata Kepala BNPT Boy Rafli Amar.

Simak laporan lengkap Deradikalisasi Seiring dengan Kesejahteraan dalam Fokus Media Indonesia, Rabu (6/1) sebanyak 4 halaman e-paper. Selamat membaca.



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Victor Nababan
Berita Lainnya