Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Selama 2020 Berdiri 106 Pertashop di Jateng dan DIY

Supardji Rasban
01/1/2021 09:55
Selama 2020 Berdiri 106 Pertashop di Jateng dan DIY
Pertashop(MI/Supardji Rasban)

PT PERTAMINA (Persero) terus komitmen melalukan pemerataan energi hingga pelosok atau daerah pedesaan yang belum terjangkau SPBU melalui Pertashop. Hingga akhir 2020 sudah berdiri Pertashop sebanyak 106 unit di pelosok pedesaan di Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
     
Pertashop merupakan satu-satunya lembaga penyalur BBM di pedesaan yang dioperasikan oleh Pertamina secara resmi yang telah memenuhi aspek legal dan aspek keselamatan kerja atau Health, Safety, Security, Environment (HSSE). Hal itu disampaikan Unit Manager Communication, Relations, & CSR Pertamina Regional Jawa Bagian Tengah, Kevin Kurnia Gumilang melalui keterangan tertulis yang diterima MediaIndonesia.com, Jumat (1/1).

Kevin menyebut sudah ada 106 unit Pertashop yang telah beroperasi dan tersebar di 28 kabupaten di Provinsi Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta. 

"Sebanyak 100 unit Pertashop telah hadir di Jawa Tengah dan 6 unit di DI Yogyakarta," ujar Kevin.
      
Kehadiran Pertashop di tengah desa dapat meningkatkan perekonomian masyarakat dengan mendekatkan sumber penyaluran energi yang aman dan berkualitas di tengah masyarakat.
     
"Ini merupakan komitmen Pertamina dalam mewujudkan energi berkeadilan bagi seluruh rakyat Indonesia. Kami berharap jumlah Pertashop akan semakin bertambah, utamanya di desa-desa yang belum terjangkau SPBU," ucap Kevin.
     
Kevin menuturkan Pertamina telah mendapat dukungan penuh dari pemerintah pusat melalui nota kesepahaman yang ditandatangani oleh Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian dengan Direktur Utama, Nicke Widyawati pada Februari 2020.

"Kerja sama tersebut dalam rangka perluasan dan pemerataan distribusi energi melalui Pertashop," tutur Kevin.
    
Ia menerangkan Pertamina telah mengusung program One Village One Outlet (OVOO) atau satu desa/kecamatan tersedia satu outlet Pertashop. Untuk mendukung program tersebut, pihaknya telah mengajak partisipasi dari pemerintah kabupaten dan pemerintah kota, khususnya di wilayah Jawa Bagian Tengah.
     
"Secara resmi telah kami surati kepada Bupati dan Walikota di Jawa Tengah dan DIY, kami berharap akan mendapat respons positif sehingga banyak desa yang akan mengajukan pembangunan Pertashop di wilayahnya," terangnya.

Dijelaskan Kevin, untuk mempercepat perluasan Pertashop, Pertamina juga membuka peluang kemitraan Pertashop kepada para pengusaha yang berminat untuk berinvestasi Pertashop. 

"Sama halnya seperti SPBU, pengusaha juga memiliki peluang untuk berinvestasi sebagai lembaga penyalur BBM kepada masyarakat, kali ini dalam skala kecil berupa Pertashop yang harganya realtif lebih rendah ketimbang SPBU," jeas Kevin.

baca juga: Wali Kota Pontianak Apresiasi tak Ada Pesta di Malam Tahun Baru

Kevin memaparkan investasi terendah diberi harga kurang lebih Rp250 juta untuk perangkat modular Pertashop. Nilai tersebut belum termasuk lahan dan ongkos kirim yang disiapkan oleh pengusaha.  

"Bisnis Pertashop cukup menjanjikan, setidaknya penjualan per hari antara 400 liter bahkan hingga 1 kiloliter seperti yang terjadi di Pertashop Sleman," paparnya.
     
Kevin menjelaskan syarat-syarat bagi pengusaha yang tertarik untuk berinvestasi Pertashop salah satunya harus berbadan hukum seperti CV, PT, maupun Koperasi atau Badan Usaha Milik Desa (Bumdes). 

"Setelah itu calon investor Pertashop harus memenuhi dokumen persyaratan dari pemda setempat dan dokumen lainnya untuk kemudian mendaftar secara online pada tautan ptm.id/MitraPertashop atau melalui Pertamina Call Center di nomor 135," jelas Kevin.
     
Sementara itu, untuk mengantisipasi adanya lonjakan kebutuhan BBM, Pertamina telah menyiapkan sejumlah layanan tamabahan pada masa Natal dan Tahun Baru. Salah satunya adalah dengan menghadirkan Pertashop di sejumlah titik rest area Tol Trans Jawa.
     
"Di wilayah Jawa Bagian Tengah, ada 7 titik Pertashop yang didirikan. Di antaranya 4 unit di arah Jakarta menuju Surabaya (Ruas A) KM 252, 275, 456, 519 dan 3 unit di arah Surabaya menuju Jakarta (Ruas B) KM 294, 456, 519," urainya.
     
Menurut Kevin, selain memecah antrean pada saat pengisian BBM di SPBU, hal tersebut juga bisa mengenalkan Pertashop kepada masyarakat perkotaan yang belum pernah menemui Pertashop karena hanya ada di pedesaan.
     
"Bagi masyarakat kota khususnya Jakarta maupun Surabaya mungkin belum pernah bertemu Pertashop. Kali ini mereka bisa merasakan sensasi mengisi BBM selain di SPBU pada saat melintas tol Trans Jawa," pungkasnya. (OL-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya