Headline

Tidak ada solusi militer yang bisa atasi konflik Israel-Iran.

Fokus

Para pelaku usaha logistik baik domestik maupun internasional khawatir peningkatan konflik Timur Tengah.

Yogyakarta Target Turunkan 5 Persen Volume Sampah

Mediaindonesia.com
30/12/2020 11:15
Yogyakarta Target Turunkan 5 Persen Volume Sampah
Ilustrasi bank sampah(ANTARA FOTO/HENDRA NURDIYANSYAH)

KEPALA Bidang Pengelolaan Sampah Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Yogyakarta Haryoko mengungkapkan target pihaknya mampu menurunkan volume sampah yang dihasilkan hingga 5%. Hal ini dengan meningkatkan peranan bank sampah di kota tersebut.

"Angka lima persen dinilai merupakan target yang realistis. Saat ini, bank sampah baru berperan menurunkan dua hingga tiga persen sampah yang dihasilkan," kata Haryoko di Yogyakarta, Rabu (30/12).

Berdasarkan data, di Kota Yogyakarta saat ini tercatat sebanyak 481 bank sampah yang aktif. Menurut dia, upaya untuk memaksimalkan peran bank sampah guna menurunkan volume sampah dapat dilakukan dengan menjalin kerja sama dengan pemulung yang banyak tersebar di sejumlah tempat pembuangan sampah sementara.

Ia menyebut, untuk memaksimalkan peran bank sampah juga harus disertai dengan upaya untu memberikan pemahaman guna mengubah mindset masyarakat dalam pengelolaan sampah sejak dari rumah tangga.

"Mengubah mindset tidak bisa dilakukan dalam waktu singkat. Butuh waktu yang panjang, apalagi penduduk di Kota Yogyakarta sangat heterogen, banyak juga pendatang," ucapnya.

Baca juga: Sampah Terbengkalai di Yogyakarta mulai Diangkut ke TPST Piyungan

Saat ini, lanjut dia, sebagian besar jenis sampah yang dikelola oleh bank sampah masih berupa sampak anorganik, sedangkan untuk pengelolaan sampah organik belum tergarap maksimal.

"Sampah organik bisa dikelola menjadi kompos. Terlebih, 60% sampah yang dihasilkan di Kota Yogyakarta adalah sampah organik sehingga ini menjadi perhatian bersama," tuturnya.

Rata-rata volume sampah yang dihasilkan Kota Yogyakarta setiap hari sekitar 360 ton.

Sebelumnya, Wakil Wali Kota Yogyakarta Heroe Poerwadi mengatakan pengelolaan sampah organik juga sudah dilakukan oleh kampung sayur yang mengolahnya untuk pemenuhan kebutuhan pupuk kompos.

Hanya saja, pengelolaan sampah akan semakin maksimal jika didukung kesadaran masyarakat dengan menerapkan prinsip 3R, reduce reuse and recycle.

"Jika tidak, maka permasalahan penumpukan sampah, terutama saat TPST Piyungan ditutup akan selalu terjadi," pungkasnya.(Ant/OL-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya