Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Kasus Covid-19 di Sulsel Melonjak, Pemeriksaan Sampel 2 Kali Lipat

Lina Herlina
27/12/2020 12:38
Kasus Covid-19 di Sulsel Melonjak, Pemeriksaan Sampel 2 Kali Lipat
Warga menjalani tes cepat antigen COVID-19 secara gratis di Makassar, Sulawesi Selatan.(ANTARA/Arnas Padda)

PEMERINTAH Provinsi Sulawesi Selatan, sejak 24 Desember lalu, menambah jumlah sampel yang diperiksa menjadi 4.000-an, dari yang sebelumnya hanya setengahnya.

Penambahan pemeriksaan sampel tersebut, menurut Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah, karena beberapa hal. Salah satunya adalah terjadi peningkatan kasus pascapelaksanaan kegiatan seperti Pemilihan kepala daerah (Pilkada).

"Tapi, kenaikan kasus ini tentu diakibatkan beberapa event, yang paling dominan memang faktor Pilkada. Kenaikan kasus ini juga dibarengi dengan kenaikan (pemeriksaan) spesimen. Jadi spesimen kita juga naik dua kali lipat," kata Nurdin.

Baca juga: DIY Catat Rekor Baru Covid-19 Selama Tiga Hari Beruntun

Dia menjelaskan, pemeriksaan semakin masif karena dikhawatirkan virus korona mudah menyebar. Semakin ditemukan kasus positif, tentu akan semakin menurunkan angka penularan.

"Kita sangat ingin memutus mata rantai penularan covid-19 di Sulsel," jelas Nurdin, Minggu (27/12).

Hingga Sabtu (26/12), kasus baru covid-19 di Sulsel mencapai angka 547 kasus menjadi 28.863 kasus dan yang sembuh juga banyak 504 orang menjadi 2.291 orang. Sementara yang meninggal sebanyak empat orang menjadi 575 orang.

Dalam sepekan terakhir, angka kasus baru di Sulsel setiap harinya di atas 500 kasus. Itu didominasi dari Kota Makassar, Kabupaten Gowa, dan Kanupaten Sinjai. Sehingga Rt (angka reproduksi efektif) berada pada posisi 1,33.

Sehingga, Nurdin tidak menampik, Sulsel saat ini berada pada urutan kelima pronvisi dengan risiko penularan yang tinggi di Indonesia dan di luar Jawa. Sehingga harus ada upaya bersama memutus mata rantai covid-19.

"Upaya kita memutus mata rantai ini dengan memperbanyak labaratorium dan spesimen. Akhirnya terus terjadi penurunan. Sama sekarang ini, ini dampak dari Pilkada kemarin, kita berharap kasus positif ini menurun," sebut Nurdin.

Meski demikian, ungkapnya, dominan kasus positif di Sulsel adalah orang tanpa gejala (OTG). (OL-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya