Headline

Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.

Fokus

Tidak mengutuk serangan Israel dan AS dikritik

Membangkitkan Industri Furnitur Lokal Lewat Jiffina 2021

Ardi Teristi Hardi
24/12/2020 13:04
Membangkitkan Industri Furnitur Lokal Lewat Jiffina 2021
Peluncuran Jogja International Furniture & Craft Fair  Indonesia (JIFFINA) 2021 lewat daring, Rabu (23/12/2020) malam.(MI/Ardi Teristi Hardi)

DIREKTUR Jenderal Industri Kecil Menengah dan Aneka (IKMA) Kementerian Perindustrian, Gati Wibawaningsih menyampaikan dalam pengembangan industri nasional, furnitur dan kerajinan merupakan salah satu industri prioritas. Industri ini mampu menghasilkan produk bernilai tambah tinggi, penghasil devisa negara, banyak menyerap tenaga kerja, dan dapat memacu pertumbuhan ekonomi.

Nilai ekspor furnitur pada 2018 mencapai 1,69 miliar USD, eksport produk kayu dan anyaman pada 2019 mencapai 3US$,9 miliar. 

"Tahun 2020 memang mengalami pelambatan karena pandemi. Tetapi, dengan promosi dan pembukaan pasar, pemulihan sektor furnitur dan craft diharapkan segera teratasi," kata Gati saat peluncuran Jogja International Furniture & Craft Fair  Indonesia (JIFFINA) 2021 lewat daring, Rabu (23/12) malam.

Untuk mengembangkan UKM furnitur di tanah air, dukungan dari semua pihak dibutuhkan. Gelaran Jiffina dinilai menjadi cara untuk UKM Furnitur bangkit dan meningkatkan citra mereka di tingkat nasional dan internasional. Tema  Jiffina 2021, yaitu Nature is Back for Eco Lifestyle, dinilai selaras dengan minat pasar internasional, yaitu eco lifestyle.

Ketua Forum Jiffina Jawa-Bali, Timbul Raharjo menyatakan masyarakat luar negeri, terutama Eropa dan Amerika, semakin menyukai produk mebel dan kerajinan asosoris rumah buatan Indonesia. Hal tersebut ditandai dengan banyaknya pesanan yang diteruma para pengusaha.

"Gelaran Jiffina 2020 efektif meningkatkan eksport. Mulai Juli-Desember, kami kebanjiran order dari Eropa dan Amerika," kata dia saat meresmikan Jiffina 2021 di Hotel Royal Ambarukmo Yogyakarta. 

Gelaran Jiffina ke-6 tersebut rencananya akan digelar secara daring dan luring pada 13-16 Maret 2021 di Jogja Expo Center. Menurut dia, ada dua hal yang menyebabkan tingginya permintaan mebel dan asesoris rumah pada 2020. Kebutuhan mebel meningkat dan kerajinan meningkat seiring orang-orang lebih banyak berada di rumah pada masa pandemi.

"Melihat rumahnya, mereka kemudian merasa ingin belanja mebel dan asosoris rumah," kata dia. 

Selain itu, tingginya permintaan dari luar negeri dipicu perang dagang Amerika-Tiongkok sehingga sedikit banyak memberi peluang kepada mebel dan kerajinan Indonesia. Total akan ada sekitar 350 perusahaan yang akan ikut serta dalam Jiffina 2021. 

"Semoga tahun depan ditemukan solusi yang baik sehingga kembali ke normal," terang dia.

baca juga: Pemerintah Targetkan Percepatan Restorasi Gambut dan Mangrove

Ketua Umum Kadin DIY Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Mangkubumi mendorong para pengusaha mebel dan kerajinan agar memaksimalkan pemanfaatan bahan baku lokal, pengembangan disain, hingga promosi. 

"Produk furnitur dan kerajinan diharapkan menerapkan beberapa kriteria, di antaranya ramah lingkungan, menggunakan kayu bersertifikat, mudah dibongkar, bisa didaur ulang, tahan  lama, mudah diperbaiki, dan berkualitas," pesan dia.

Kriteteria sebanyak mungkin diterapkan agar tidak kalah dengan produk dari negara ASEAN, seperti Malaysia dan Vietnam. Para pengusaha juga dituntut terus mengikuti perkembangan selalu dinamis dan siap berkompetisi. GKR Mangkubumi juga meminta para pengusaha mebel dan kerajinan tidak hanya fokus menggarap pasar eksport, tetapi juga pasar dalam negeri karena masih  memiliki potensi yang besar. (OL-3)


 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya